PATI, Beritajateng.id – Demi menghindari kemacetan, sejumlah lampu lalu lintas di beberapa titik turut ruas jalan jalan Juwana-Batangan, Kabupaten Pati di-flash(hanya nyala kuning) oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati. Ketika dikonfirmasi, pihak Dishub Pati menyebutkan jika hal itu dilakukan agar kemacetan terurai dan tidak terlalu panjang.
DishubPati membenarkan jika pada titik tertentu ada traffic light yang di-flash, artinya hanya lampu kuning berkedip sebagai tanda hati-hati. Seperti yang belakang sering terjadi di tiga titik krusial jalan Juwana-Batangan, yakni di Ngebruk, Sampang, dan Batursari.
Baca Juga
Ganjar Tak Nyambung, Ditanya Atasi Kemacetan Malah Ngenyek Awak Media
Saat ditemui di kantornya belum lama ini, Teguh Widyatmoko menjelaskan, hal ini dilakukan karena adanya pembangunan jalan di Batangandan pembangunan jembatan Juwana yang mengakibatkan kemacetan.
“Flashing diberlakukan semenjak pembangunan jembatan Juwana, karena semenjak pembangunan pergerakan kendaraan mengalami kesulitan. Maka kita flashing sementara waktu, dan untuk pemberlakuan ini akan tetap dilakukan selama masih ada perbaikan,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyebutkan jika tidak setiap saat akan dilakukan flashing, karena dari Dishub melakukannya secara kondisional dengan melihat arus pengendara. Hanya di waktu padat kendaraan dan kondisi tertentu yang volume kendaraannya meningkat.
“Ketika antrean panjang kita flashing, jikalau antrian normal kita hidupkan lagi. Jadi pemberlakuan itu kondisional dengan keadaan volume kendaraan,” jelasnya.
Jika beberapa waktu lalu dari Dishub Pati lanjutnya, pernah menormalkan traffic light lebih lama, tetapi ternyata antrean kendaraan malah semakin memanjang.
“Jadi jangan disalahpahami kita melakukan flashing, karena sempat kita normalkan itu malah semakin macet. Maka kita flashing dan biasanya kita lakukan itu pada jam pagi dan sore yang potensi macetnya tinggi,” jelasnya.
Berdasarkan pemantauan lapangan, banyak kendaraan berjalan tanpa jeda untuk berhenti. Sehingga akibatkan arus lalu lintas yang semrawut di persimpangan Pati-Juwana turut persimpangan sampan.
Untuk membantu mengatur laju pengguna jalan dari selatan ke arah timur, terlihat dua orang warga yang berinisiatif mengatur lalu lintas di Persimpangan Sampang. Meskipun cukup membantu pengguna jalan yang melintas, karena tidak adanya petugas baik dari Satlantas maupun Dishub yang berjaga di titik tersebut, akan tetapi keberadaan warga yang ikut mengatur lalu lintas ini ternyata tidak mendapat izin resmi dari Satlantas.
Kasatlantas Polresta Pati, AKP Endah Setyaningsih mengatakan, akan mengevaluasi dan menertibkan keberadaan pengaturan lalin ini.
“Kita tidak pernah memberikan izin Pak Ogah (warga sipil yang ikut mengatur lalu lintas, red.) untuk mengatur lalu lintas. Kami juga pernah memberikan himbauan bersama Dishub Soal Pak Ogah-Pak Ogah yang ada disana,” ujarnya.
Selain permasalahan traffic light,pihak Satlantas Pati juga dipusingkan dengan banyaknya para sopir truk maupun bus yang melawan arus.Kendati sulit untuk dikontrol, Satlantas Polres Pati bersama dengan Dishub Pati berjanji akan segera menindaklanjuti demi memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan untuk menghindari kemacetan semakin parah. (Lingkar Media Group | Koran Lingkar)