GROBOGAN, Beritajateng.id – Sukses menjadi salah satu penyangga pangan nasional kategori produksi padi nasional di peringkat 7 nasional. Bupati Kabupaten Grobogan mendapat penghargaan Satya Lencana Wira karya dari Presiden RI melalui Menteri Pertanian di Kota Padang Sumatera Barat dalam Acara PENAS Petani Nelayan ke XVI , Sabtu (10/06).
Tidak hanya beras, Kabupaten Grobogan juga memiliki keunggulan lain dibidang pertanian berupa produksi jagung dan kedelai dengan kapasitas produksi besar dan berskala Nasional.
Dalam acara tersebut, Bupati Grobogan didampingi Kepala Dinas Pertanian Grobogan DR. Sunanto.
Baca Juga
Tanggul Sungai Jajar Baru Grobogan Jebol, Air Rendam 45 Hektare Sawah di Kemloko
Pada kesempatan itu, Bupati Kabupaten Grobogan Sri Sumarni menyampaikan terimakasih kepada Presiden Republik Indonesia atas Penghargaan ini. Semoga akan menjadi penyemangat bagi Kabupaten Grobogan untuk terus meningkatkan produksi pangan.
“Serta menginspirasi daerah lain untuk meningkatkan ketahanan pangan,” imbuhnya.
Dilain kesempatan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Dr. Sunanto mengatakan. Beberapa Inovasi yang dikembangkan Bupati Grobogan adalah Rumah Kedelai Grobogan (RKG) dan Rat Hunter.
“RKG menjadi pusat pengembangan kedelai secara komprehensif,” imbuhnya beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, RKG memiliki beberapa bidang diantaranya seed center, training center, rumah tempe dan tahu hygiene serta resto yang didominasi bahan baku kedelai lokal Non-GMO.
“Selanjutnya keberhasilan RKG ini ditandai dengan terus meningkatnya kedelai di Kabupaten Grobogan. Selain itu, saat ini sebagian besar benih kedelai yang tersebar di Indonesia berasal dari Kabupaten Grobogan, utamanya Kedelai Varietas Grobogan,” bebernya.
Pihaknya juga mengatakan, rat hunter pun menjadi inovasi yang memang menjadi konsentrasi Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan yang jitu dalam mengendalikan hama tikus yang sangat mengganggu produksi pertanian. Saat ini, terdapat sekitar 1.500 Rumah Burung Hantu yang tersebar di Kabupaten Grobogan.
“Keberhasilan RKG dan Rat Hunter menjadi referensi bagi daerah lain untuk menirunya. Bahkan dari Beberapa Kementerian pun juga ikut berkunjung,” terangnya. (mun)