SEMARANG, Beritajateng.id – Sejumlah sopir angkutan umum di Pasar Karangayu Semarang mengeluhkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik yang telah terjadi beberapa hari ini. Pasalnya, imbas harga BBM naik penumpang makin sepi membuat pendapatan mengalami penurunan yang drastis.
Salah satu sopir yang mengeluhkannya adalah Jamari (54). Saat ditemui ia tampak sedih lantaran sudah beberapa jam tak ada penumpang yang naik di angkutannya.
“Sepi, jarang ada yang naik,” ungkapnya pada Kamis, 8 September 2022.
Sebelum BBM naik, ia mampu membawa hingga 20 penumpang. Namun, ketika BBM naik, ia merasa kesulitan mencari pelanggan, bahkan mencari 5 penumpang saja dirinya sangat kesusahan.
Ia menuturkan, setelah BBM naik dirinya menaikan harga kepada penumpang sebesar Rp 1.000.
Baca Juga
Penerapan Perda Nomor 5/2014 tentang Sanksi Bagi Pemberi Uang PGOT di Semarang Ditunda
“Kalau anak sekolah masih Rp1.000. Kalau umum awalnya Rp3.000 kini Rp4.000 ribu,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang, Bambang Pranoto Purnowo menyatakan dalam sepekan ini pihaknya akan menaikkan harga sebanyak 50 persen. Hal itu akibat naiknya BBM yang membuat para angkutan kelimpungan.
Atas hal itu, pihaknya pun telah mengirim surat ke Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang agar tarif angkot disamaratakan.
“Perkiraan kenaikan tarif angkotnya 50 persen. Karena dari kenaikan BBM,” ujarnya.
Bambang berharap penyesuaian tarif angkot dapat segera keluar.
“Kami sudah berkirim surat ke (Dishub Kota Semarang), Biar mereka (Dishub Kota Semarang) membuat surat ke Pak Wali, sehingga ada kajian. Semoga bisa secepatnya (keluar),” tandasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)