SEMARANG, Beritajateng.id – Menjelang perayaan Iduladha, Dinas Pertanian Kota Semarang melakukan inspeksi mendadak (sidak) kepada para penjual hewan kurban di wilayah setempat.
Sidak dilakukan di tiga tempat penjualan hewan kurban yang ada di Kota Semarang. Diantaranya yakni wilayah Banyumanik, Jalan Arteri Sukarno Hatta, dan terakhir di Raja Kambing, Pedurungan.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Shoti’ah menyatakan bahwa hasil sidak kali ini menunjukkan seluruh hewan kurban yang dijual dalam kondisi sehat, cukup umur, tidak cacat dan sesuai syarat kurban.
“Sampel dari tiga titik menunjukkan bahwa hewan kurban sehat dan telah memenuhi persyaratan syariat,” ujarnya kepada awak media, Selasa, 3 Juni 2025.
Sidak kali ini, kata dia, didampingi oleh Satpol PP dan Polrestabes Semarang. Hal itu dilakukan untuk mengawasi kelayakan penjualan hewan kurban di Kota Semarang.
Shotiah mengungkap bahwa para penjual telah melengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas terkait di daerah asal. Bagi penjual yang belum memiliki SKKH, pihaknya melakukan pembinaan agar penjual segera melengkapinya.
“Hal ini menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa hewan yang dibeli aman dan layak dikurbankan,” tuturnya.
Ia mengatakan, pengawasan telah dilakukan sejak seminggu terakhir dan akan terus berlanjut hingga proses penyembelihan dan pasca penyembelihan.
Sekitar 50 personel Dispertan dibantu Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), kata dia, akan diterjunkan ke masjid-masjid untuk memastikan kesehatan daging kurban.
“Ciri hewan kurban sehat antara lain aktif, nafsu makan baik, bulu bersih dan mengkilap, serta tidak memiliki cacat fisik. Untuk umur, kambing harus minimal 1 tahun, sedangkan sapi minimal 2 tahun,” imbuhnya.
Kasubnit 1 Tindak Pidana Tertentu Polrestabes Semarang, Iptu Ibnu Dediyatno, menambahkan bahwa pemantauan lintas daerah juga dilakukan untuk mencegah masuknya hewan tanpa SKKH.
“Hingga hari ini baru ditemukan satu pedagang dari Rembang tapi mereka juga sudah mempunyai SKKH, dan hewannya aman dan sehat,” katanya.
Sementara itu, Farhan Maulana (21), generasi ketiga dari pemilik Raja Kambing H. Ahmad Sudarsono di Jalan Malangsari, Kota Semarang mengungkap bahwa penjualan kambing tahun ini sedikit menurun.
“Hingga kini baru terjual 300 ekor, dari total 400 ekor kambing, beda dengan tahun lalu, penjualannya lebih banyak, kali ini juga karena ditinggal haji bapak,” ujarnya.
Raja Kambing yang menjual hewan kurban serta aqiqah ini menawarkan layanan tambahan, yakni pembeli bisa menitipkan hewan yang dibeli hingga hari raya Iduladha.
“Kalau ada yang sakit atau mati saat dititip, kami ganti. Gratis ongkir juga untuk pengantaran ke seluruh kota Semarang,” pungkasnya.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Utia Lil