PATI, Beritajateng.id – Para petani di Kabupaten Pati semakin tertarik untuk menanam komoditas tembakau. Hal ini dibuktikan dengan lahan pertanian tembakau yang semakin meluas dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Diperkirakan, pada 2025 ini lahan pertanian tembakau mencapai seribu hektar.
“Tahun 2025 lebih dari 938 hektar, kemungkinan di atas seribu hektar,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHBun) pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Sugiharto.
Ia mengatakan lahan tembakau hanya seluas 224 hektar pada 2021. Pada 2024, luasnya bertambah hampir tiga kali lipat.
“Di tahun 2021 ada 224 hektar, kemudian 2022 capai 328 hektar, kemudian 2023 jadi 376 hektar, kemudian 2024 mencapai 938 hektar. Artinya kalau melihat data itu tahun 2023 ada kenaikan signifikan. Dari 376 menjadi 938 hektar,” ucap dia.
Menurutnya, peningkatan ini terjadi karena tembakau dinilai menjadi komoditas yang menjanjikan bagi para petani.
“Di tahun ini, informasi rencananya ada kenaikan lagi dari tahun kemarin. Informasi yang kami dapatkan dari petani tembakau yang tergabung Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI),” katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima, berbagai wilayah di Pati mulai mengalami peningkatan lahan pertanian dibandingkan dengan tahun kemarin meskipun saat ini belum selesai musim tanam.
“Ada beberapa indikasi yang menyatakan bahwa di tempat tertentu ada kenaikan luas tanam dibandingkan tahun kemarin. Kalau musim seperti ini, kalau hujan tidak sepanjang tahun, mudah-mudahan ada kenaikan,” ujarnya.
Sugiharto menambahkan, separuh lebih wilayah di Bumi Mina Tani ditanami tembakau. Padahal sebelumnya, hanya beberapa kecamatan saja yang memproduksi komoditas ini.
“Awal-awal banyak di Jaken, Winong, Jakenan, Pucakwangi, Batangan, sekarang sudah di 14 kecamatan. Itu yang sudah ada tanamannya,” tandasnya.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Utia Lil