PATI, Beritajateng.id – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa tengah (Jateng) gelar kegiatan forum teman cerita kelompok pelajar yang bertajuk RUTE CAKEP di kantor Sekretariat P IPNU, Sabtu (18/02). Kegiatan yang mengusung tema pentingnya literasi pelajar ini berkolaborasi dengan mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang gelombang 1 prodi pendidikan matematika.
Perlu diketahui, RUTE CAKEP adalah kegiatan yang digagas mahasiswa PPG Prajabatan Upgris sebagai aksi nyata untuk meningkatkan minat baca dan literasi pelajar, mengingat masih rendahnya tingkat literasi pelajar di Indonesia.

“Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini. Ipnu merupakan organisasi berbasis pelajar. Sebagai pelajar, ilmu pengetahuan merupakan senjata utama kami. Kegiatan RUTE CAKEP ini memberikan stimulus yang baik untuk membangun kebiasaan membaca yang dapat meningkatkan kemampuan literasi para pelajar. Harapan saya kegiatan ini tidak hanya dilakukan satu atau dua kali saja, namun bisa berkelanjutan supaya kemampuan literasi pelajar, khususnya pelajar NU bisa jauh lebih baik lagi.” Papar Rekan Irfan Khamid dalam sambutannya saat membuka acara tersebut.
Baca Juga
Audiensi dengan PCNU, Ketua DPRD Pati akan Evaluasi Kebijakan 5 Hari Kerja bagi Instansi Pendidikan
Kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk nasionalisme. Setelah sambutan dari ketua IPNU Jawa Tengah, acara dilanjutkan dengan kegiatan membaca buku bersama kemudian diskusi dan sharing buku yang dipandu oleh saudari Lailatul Lutfiyah sebagai perwakilan dari mahasiswa PPG.
Pemantik dalam diskusi kali ini adalah Rekan Muhammad Rikza Hasballa yang juga menjabat sebagai sekretaris wilayah IPNU Jawa Tengah. Pada kesempatan ini Gus Rikza, sapaan akrab nya, membahas tentang buku Atomic Habits karya James Clear yang cukup fenomenal. Buku self improvement ini mengupas tentang perubahan-perubahan kecil yang konsisten dapat memberikan hasil yang luar biasa. Seperti sabda Nabi “ al istiqomah khoirun min alfi karomah”, sesuatu yang istiqomah (meskipun sedikit) lebih baik daripada seribu karomah. Buku ini memaparkan bagaimana membangun kebiasaan yang lebih baik dalam 4 langkah sederhana. Pertama adalah menjadikannya terlihat, kemudian menjadikannya menarik, lalu menjadikannya mudah, dan terakhir menjadikannya memuaskan.
Diskusi ini berlangsung menarik karena Gus Rikza memberikan contoh yang relate dengan keseharian peserta yang hadir. Tak jarang ia juga menyelipkan candaan khas anak muda. Peserta yang hadir pun terlihat antusias dan terlibat aktif dalam diskusi. Harapannya dari kegiatan bercerita dan membaca yang menyenangkan seperti ini dapat menjadi motivasi untuk membentuk kebiasaan membaca di kalangan pelajar, khususnya pelajar NU sehingga memberi dampak yang bagus seperti meningkatnya kemampuan literasi. (*)