GROBOGAN, Beritajateng.id – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Grobogan jadikan Kerawanan Pemilu 2024 sebagai acuan dalam pemetaan kerawanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang. Hal itu, diungkapkan oleh ketua Bawaslu Grobogan Fitria Nita Witanti dalam Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilihan Serentak 2024 di Hotel Grand Master Purwodadi, Senin, 02 September 2024.
Lebih lanjut, Fitri mengatakan, indek kerawanan dalam pilkada Grobogan mendatang masuk kategori sedang, sebagaimana pada Pemilu lalu. Adanya sidang ajudikasi, pelanggaran APK, hingga terkait netralitas ASN.
“Indeks kerawanan di Grobogan masuk kategori sedang, angkanya itu 22 koma sekian. Pada Pemilu lalu. Kami menangani beberapa hal seperti netralitas ASN itu ada dua kasus, ada sidang ajudikasi, juga terkait pelanggaran APK,” jelas Fitri.
Ketua Bawaslu Grobogan berharap, kejadian tersebut tidak terjadi lagi pada momentum Pilkada tahun ini. Dimana ada suara sah dan tidak sah yang menjadi persoalan.
“Hal tersebut perlu benar-benar dipahami personel yang berada di lapangan,” harapnya.
Kegiatan yang juga menjadi ajang sosialisasi pengawasan partisipatif itu penting digelar untuk meminimalisir kerawanan yang mungkin terjadi. Karenanya, saya mengundang berbagai komunitas di masyarakat hingga komunitas di lingkup pendidikan.
Untuk menyamakan persepsi agar seluruh pihak turut serta mengawasi jalannya Pilkada. Peran semua pihak sangat dibutuhkan.
“Harapannya tidak terjadi permasalahan yang berarti dan semuanya lancar,” imbuh dia.
Peluncuran Pemetaan Kerawanan Pemilu ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Nurnawanta.
Adapun kegiatan tersebut juga turut mengundang narasumber Rahadi, Penggiat Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta dan Anik Solihatun, aktivis Pemilu asal Semarang. Keduanya memaparkan pentingnya kaum muda ikut serta dalam mengawasi Pilkada. (LINGKAR NETWORK | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)