REMBANG, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggencarkan Gerakan Listrik Masuk Sawah di Kecamatan Rembang yang saat ini telah terlaksana di dua desa, yakni Desa Kasreman pada 2024 dan Desa Waru tahun ini.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Rembang Kota, Hartono menjelaskan program ini melibatkan 50 petani di Kasreman, sementara di Waru ada sekitar 60 petani.
“Banyak petani kini memanfaatkan energi listrik untuk sistem perpompaan air. Dari pengalaman petani, penggunaan listrik jauh lebih hemat dibanding BBM sehingga biaya produksi bisa ditekan dan keuntungan meningkat,” katanya, Rabu, 29 Oktober 2025.
Menurutnya, pelaksanaan gerakan ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Mulai dari tahap sosialisasi, survei lapang oleh PLN, pendaftaran calon petani, hingga pemasangan tiang listrik dan meteran KWh. Kedepan, pihaknya akan fokus meningkatkan jumlah petani yang bisa menikmati fasilitas ini.
“Kegiatan ini bisa berjalan berkat dukungan dari Dinas Pertanian, PLN ULP Rembang, BPP Rembang, Pemerintah Desa Waru, dan Kelompok Tani Berkah Tani Desa Waru,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, menjelaskan petani tidak perlu lagi menarik kabel panjang dari rumah menuju lahan pertanian untuk menyalakan pompa air atau alat pertanian lainnya.
“Pemanfaatan listrik terbukti lebih irit dibanding penggunaan BBM. Harapannya ke depan akan muncul teknologi-teknologi baru di sektor pertanian setelah tersedianya listrik di area sawah,” terangnya.
Ia mengungkap, program ini diminati petani. Beberapa desa di kecamatan lain bahkan sudah menyampaikan keinginan untuk mendapatkan fasilitas listrik sawah.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Tia


















