PATI, Beritajateng.id – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati meminta koreksi kembali target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun depan. Melalui Kepala Dinas Edy Martanto, pihaknya mengungkapkan tahun ini seharusnya ada penurunan target PAD.
Menurutnya, target tahun ini berjumlah Rp 12 miliar dan dianggap cukup memberat. Mengingat ada perubahan peraturan. Terutama yang berpengaruh pada sumber pemasukan ke daerah. Munculnya peraturan penarikan retribusi langsung ke pusat bagi kapal besar menjadi salah satu kendala utama atas tidak tercapainya target PAD.
“Kita baru sampaikan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bahwa tahun depan di koreksi targetnya. Terutama di perubahan, minta pak bupati supaya ada penurunan target,” ungkap Edy.
Selain itu, kendala kenaikan BBM juga menjadikan pendapatan daerah seret. Pasalnya, para nelayan terkesan mogok untuk tidak melaut. Padahal Edy menilai, bulan ini merupakan musim panen raya.
Baca Juga
Mbah Saiman Warga Dukuh Seti Pati yang Sempat Viral akan Terima Bantuan dan Fasilitas Kesehatan
“Saya berharap mereka segera berangkat. Karena ini musim ikan. Sehingga kami mendapatkan PAD. Meski tidak memenuhi target paling tidak dapat mendekati,” harapnya.
Berdasarkan hitung-hitungan yang dilakukan oleh Edy, ia akan mengajukan target PAD untuk tahun depan hanya Rp 2 miliar.
“Tahun 2023 pengen PAD kalau dari perhitungan hanya Rp 2 miliar. Masalah pemda tidak bisa menarik kapal gede, nanti kita hanya dapat kompensasi dari pusat. Sekarang ini juga peluangnya yang nelayan kecil-kecil. Kalau Rp 2 M bisa,” ujarnya.
Sedangkan tahun ini, DKP juga tidak dapat memenuhi target PAD yang dibebankan ke mereka. Di bulan September lalu, PAD DKP baru capai Rp 4 miliar. Padahal untuk target sendiri sebesar Rp 12 miliar.
“Tapi kalau tahun lalu tercapai, Rp 11 miliar tercapai, ” tandasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)