PATI, Beritajateng.id – Sekitar 70 bangunan yang ada di Lorong Indah (LI) kini sudah rata dengan tanah. Eksekusi kawasan prostitusi yang saat ini tinggal kenangan itu, berlangsung Kamis (03/02) dengan dikawal ratusan personil.
Pada giat tersebut, sebanyak 800 personel gabungan dikerahkan. Selain itu, 11 unit alat berat juga membantu kelancaran proses eksekusi perobohan bangunan.
Baca Juga
Pembongkaran LI, Ketua DPRD Pati : ini merupakan lahan pangan berkelanjutan
Kepada pewarta, Bupati Pati Haryanto menjelaskan, giat ini merupakan tindak lanjut dari sejumlah peringatan yang telah dilayangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati kepada pemilik bangunan di Lorong Indah. Pemkab telah melalui serangkaian tahapan selama empat bulan sebelum pelaksanaan pembongkaran ini.
“Tetapi, karena pemilik bangunan di Lorong Indah tidak memperdulikan peringatan pertama, kedua hingga ketiga. Para penghuni bangunan juga telah diberikan pemberitahuan satu bulan sebelum pembongkaran untuk melakukan pengosongan isi bangunan dan tidak diindahkan. Sesuai dengan aturan dan mekanisme perda bangunan gedung, hari ini kita bongkar sesuai peraturan yang ada,” urainya.

Sejumlah lapangan pekerjaan untuk penghuni Lorong Indah lanjut Haryanto, juga telah disediakan oleh Pemkab Pati. Sebelumnya, Pemkab Pati telah melakukan mediasi kepada para penghuni Lorong Indah.
“Kami bersama Pak Wakil Bupati sudah berusaha mediasi yang mau bekerja di laundry kita kasi opsi 50 persen di hotel safin. Sedangkan yang tertarik di peternakan, kita fasilitasi serta ada lahan budidaya jamur. Sedangkan yang ingin berjualan bisa menempati Plaza Pragola yang layak dan tidak melanggar undang-undang,” tegasnya.
Pasca pembongkaran imbuh Bupati Pati, Pemkab bakal mengembalikan lagi lahan tersebut kepada yang berhak. Tetapi, Bupati Haryanto tidak memperbolehkan ada bangunan pada area dengan luasan kurang dari dua hektar itu.
“Kami tidak ingin mengambil lahan, sebab ini adalah lahan milik pribadi. Kami hanya mempersoalkan bangunan liar yang dipergunakan untuk prostitusi,” pungkasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)