BLORA, Beritajateng.id – Tiga lembaga yakni Pondok Pesantren Modern Al-Ittihad Cepu, SMK Muhammadiyah 2 Cepu, dan Pemerintah Desa Doplang Kecamatan Jati Kabupaten Blora berkolaborasi untuk menyelenggarakan pameran hasil karya dengan teknologi Artificial Intelligence AI di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora.
Agenda tersebut dibahas dalam pertemuan ketiga lembaga tersebut di Balai Desa Doplang pada Senin, 21 Oktober 2024.
Pameran yang digelar pada 30 Oktober 2024 tersebut akan menampilkan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menggabungkan sinergi lintas lembaga dalam menghadapi era digital.
Selain itu, pameran tersebut menjadi ajang peluncuran Buku Antologi Puisi dan Album Musikalisasi Puisi berbasis AI.
“Event ini sekaligus memeriahkan Peringatan Hari Sumpah Pemuda. Selain itu, acara dimeriahkan oleh pameran buku dan lukisan yang dibuat dengan asistensi AI oleh siswa, santri, dan kaum muda Doplang,” ungkap Gunawan Trihantoro dari Forum Kreator Era AI (FKEAI) Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Gunawan menyampaikan bahwa kolaborasi antar lembaga tersebut sangat penting. “Teknologi saja perlu berkolaborasi, apalagi kita sebagai manusia. Jika kita tidak mau berkolaborasi, maka akan sulit mencapai kemajuan. Saatnya kita saling mengisi untuk menguatkan satu sama lain,” bebernya.
Pada saat yang sama Kepala Desa Doplang, Agus Supriyono, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa menghindari perkembangan teknologi. Sehingga, ia sangat mendukung agenda tersebut.
“Dengan teknologi terbaru, pekerjaan di segala bidang akan lebih didukung dan bahkan dipermudah. Teknologi itu cepat sekali perkembangannya. Oleh karena itulah kalau kita tidak segera menyesuaikan dan mengikutinya, maka secara otomatis akan ketinggalan. Tetapi kita juga harus selektif, pilih yang bermanfaat dan positif,” terang Agus.
Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 2 Cepu, Zaenal Arifin, menyampaikan bahwa anak muda mempunyai kesempatan berkarya menggunakan teknologi AI yang harus dimanfaatkan dengan maksimal.
“Kita lebih leluasa membuat karya inovatif seperti lagu, cerpen, puisi, dan lukisan, berkat AI,” katanya.
Dengan AI, lanjut Zaenal, anak didik bisa terpacu untuk memasuki dunia baru yang penuh tantangan. “Daripada membuang waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak baik, alangkah baik berkarya. Setidaknya bisa menuangkan ide kreatifnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, kedepannya anak didik akan diberi kesempatan untuk lebih banyak berkarya menggunakan asistensi kecerdasan buatan ini.
“Dimana ada waktu luang, disitu saatnya berkarya. Melatih imajinasi dan berkreasi,” katanya memotivasi. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)