KUDUS, Beritajateng.id – Panen raya pada Musim Tanam 1 (MT1) di Kudus diperkirakan akan mengalami surplus sebanyak lebih dari 100 ton gabah. Selain itu, hasil panen ini akan diserap oleh Bulog sebanyak 10 persen.
“Alhamdulillah hasil panen diperkirakan surplus. Nanti 10 persen diserap Bulog. Mohon dinas terkait dihitung lagi hasil panen murni Kabupaten Kudus,” ujar Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat menghadiri panen raya perdana MT1 di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kamis, 6 Maret 2025.
Sam’ani berharap, hasil panen tersebut bisa membawa Kabupaten Kudus pada swasembada pangan.
“Kabupaten Kudus bisa swasembada pangan berkat para petani. Jenengan semua adalah pahlawan pangan. Insya Allah target swasembada pangan bisa terpenuhi,” ucapnya.
Pihaknya yang datang bersama Wakil Bupati Kudus Bellinda menuturkan bahwa panen raya di Kecamatan Mejobo ini merupakan lanjutan dari panen di daerah Undaan, Kaliwungu, dan Jekulo.
Petani juga diminta untuk mempertimbangkan komoditas yang ditanam setiap masa panen. Biasanya dari masa tanam 1 sampai masa tanam 3, kata Sam’ani, sirkulasi bibit penyakit masih jalan. Sehingga, ia menyarankan saat masa tanam 3 petani menanam palawija.
“Biasanya masa tanam 1 sampai masa tanam 3 sirkulasi bibit penyakit masih jalan. Bisanya diputus masa tanam ketiga dengan palawija,” paparnya.
Selain itu, Sam’ani mendorong petani untuk memodernisasi pertanian menggunakan alat-alat pertanian modern seperti combine harvester, alat tanam, dan drone. Menurutnya, hasil panen akan lebih terukur dengan waktu lebih singkat apabila menggunakan teknologi modern.
“Satu kotak lahan pertanian bisa menghasilkan satu setengah ton gabah. Selain itu, alat pertanian modern menjadi solusi atas keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian dan efektifitas menanam,” terangnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)