REMBANG, Beritajateng.id – Meski wilayah geografisnya jauh dari perkotaan, namun SMK Kesehatan Bina Mandiri di Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang berhasil mendidik peserta didiknya dengan sangat baik.
Diketahui, 100 persen lulusan SMK Kesehatan Bina Mandiri terserap di dunia kerja sejak lulusan pertama pada tahun 2014 silam. Dengan demikian, sudah ada ratusan lulusan SMK Kesehatan Bina Mandiri yang berkarya di dunia kerja.
Kepala SMK Kesehatan Bina Mandiri Eny Nuryari menyatakan, sekolahnya hanya memiliki dua jurusan, yaitu farmasi dan keperawatan. Laboratorium dari dua jurusan tersebut, kata dia, bisa dikatakan memiliki alat paling lengkap di Kabupaten Rembang untuk menunjang pembelajaran siswa.
“Lulusan kami sejak pertama meluluskan, terserap ke dunia kerja keseluruhan. Biasanya setelah bekerja tinggal kerasan atau tidak. Kalau tidak kerasan kebanyakan pulang dan membuka usaha di rumah,” jelasnya.
Sejumlah perusahaan terkemuka yang rutin menggunakan tenaga dari lulusan SMK Kesehatan Bina Mandiri antara lain adalah Nakamura, Pelita Kasih, dan Martha Tilaar. Satu lagi adalah perusahaan terapi kesehatan dan kecantikan dari Jerman.
“Baru-baru ini lulusan kami juga diminta pabrik sepatu di Clangapan. Namun ternyata peminatnya hanya sedikit. Kebanyakan mereka ingin mengembangkan karir di Jakarta untuk mencari pengalaman kerja,” tuturnya.
Selain fokus pada skill di bidang farmasi dan keperawatan, kata dia, siswa di SMK Kesehatan Bina Mandiri juga diberi mata pelajaran pilihan yaitu memasak dan merias wajah.
“Saat ini kami memiliki 122 siswa yang didominasi oleh perempuan karena memang jurusan farmasi dan keperawatan. Tahun ini kami membuka tiga rombongan belajar (rombel), dengan masing-masing rombel 36 siswa,” imbuhnya.
Selain bekerja di sejumlah perusahaan ternama, beberapa lulusan SMK Kesehatan Bina Mandiri terbilang sukses berwirausaha, seperti Ronalita Vian Santika (26).
Ronalita lulus dari SMK Kesehatan Bina Mandiri pada 2015 dan langsung diterima bekerja di Martha Tilaar. Ia mendapatkan kontrak tiga tahun sebelum akhirnya memutuskan pulang ke Rembang.
Berbekal pendidikan di SMK Bina Mandiri dan pengalaman di Martha Tilaar, ia membuka usaha jasa kecantikan mandiri di rumahnya dengan layanan rias wisuda dan sejenisnya. Selain itu, sampai saat ini ia juga menjadi tenaga profesional di Juvan Professional Salon, Kabupaten Rembang.
“Yang saya rasakan, materi saat berada di SMK Bina Mandiri bisa membantu siswa untuk bersaing di dunia kerja, terutama bidang farmasi dan keperawatan. Satu hal yang khas adalah siswa didampingi sampai diterima di perusahaan,” terangnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnaker) Rembang Dwi Martopo mengapresiasi SMK Kesehatan Bina Mandiri yang telah ikut berkontribusi menekan angka pengangguran di Kabupaten Rembang.
“Kita cukup salut ya. Artinya mendukung dengan apa yang menjadi target pemerintah daerah bisa menurunkan angka pengangguran terbuka. Kalau semua SMK begitu semua ‘kan luar biasa,” ucapnya. (Lingkar Network | Vicky Rio – Beritajateng.id)