PATI, Beritajateng.id – Produsen minyakita diminta agar mendistribusikan minyak tersebut sesuai prosedur usai mengalami kelangkaan di pasaran.
“Mendorong produsen untuk mendistribusikan minyakita melalui jalur-jalur resmi yang ada yaitu distributor 1 dan 2 serta pengecer,” ujar Kepala Dinas Disdagperin Pati, Hadi Santoso, Senin, 17 Februari 2025.
Hadi mengatakan bahwa kelangkaan minyakita di pasaran saat ini sudah mulai teratasi. Pasalnya, Disdagperin dengan dibantu bulog menambah pasokan minyakita di tingkat pengecer.
Kendati demikian, harga minyakita di pasaran saat ini mengalami perbedaan dengan HET yang sudah ditetapkan yaitu Rp 15.700 per liter.
“Ada disparitas harga di beberapa pasar karena jalur distribusi yang tidak semestinya. Rata-rata di harga Rp 16.000,” jelas Hadi.
Sebelumnya, Hadi menyebut bahwa kelangkaan minyakita terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Kelangkaan tersebut disebabkan oleh proses distribusi tidak sesuai aturan yang sudah ditetapkan.
“Ditengarai terdapat distribusi minyakita yang keliru, baik dari produsen ke distributor maupun distributor ke pengecer, serta indikasi penahanan dari produsen ke distributor menjelang Ramadan,” katanya.
Salah satu penjual minyakita di Pati, Rudi Sulistyanto berharap pemerintah menambah stok minyakita di pasaran. Selain itu, ia berharap proses distribusinya lebih dipercepat.
“Untuk pembelinya banyak, dari luar Pati ada Rembang, Grobogan, Kudus juga ambil sini. Itu lebih diperbanyak lah dari pemerintah, stoknya, juga tidak lama menunggu,” harapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)