BLORA, Beritajateng.id – Dampak Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, perbaikan sekolah di Kabupaten Blora yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 tertunda karena dana tersebut belum bisa cair ke kas daerah. Hal ini memperlambat upaya perbaikan tempat pendidikan di Kabupaten Blora.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pendidikan Blora, Sandy Tresna Hadi menjelaskan bahwa DAK itu ditarik ke pemerintah pusat pada anggaran 2025.
“Mau ditangani Kementerian PU (renovasi sekolah). Jadi uangnya gak masuk ke kas daerah,” terang Sandy, Kamis, 13 Februari 2025.
Hingga saat ini, Sandy mengatakan bahwa belum ada kejelasan mengenai tidak lanjut perbaikan sekolah di Kabupaten Blora. Sehingga pembangunan sekolah yang telah diusulkan menggunakan DAK belum bisa dipastikan.
“Karena ada perubahan itu ya kini tak jelas. Proses usulan ya berhenti pada Agustus tahun lalu,” kata dia.
Menurutnya, hal itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, setiap bulan Desember pihak Dinas Pendidikan Blora sudah mengetahui besaran DAK yang akan diterima untuk tahun anggaran berikutnya. Bahkan, kata Sandy, pada akhir tahun itu, sudah diketahui nama sekolah yang mendapatkan DAK.
Ia mengatakan, Dinas Pendidikan Blora mengusulkan 150 sekolah untuk perbaikan menggunakan DAK 2025. Namun setelah dilakukan seleksi atau penilaian hanya muncul 66 sekolah yang diterima dari usulan tersebut.
“Pada Agustus 2024 lalu, sudah muncul sekolah yang dipilih atau diterima dan menjadi pertimbangan,” tambah dia.
Berdasarkan hasil survei 2024, ia mengungkap masih ada 381 ruang kelas rusak yang tersebar di ratusan sekolah di Kabupaten Blora. Terdapat pula 48 ruang guru di 48 sekolah yang rusak serta 22 perpustakaan sekolah, 6 laboratorium, 42 toilet, dan 9 UKS.
“Ini semuanya yang rusak berat,” tuturnya.
Ia menambahkan, selama ini Dinas Pendidikan masih mengandalkan DAK sebagai solusi memperbaiki sarana prasarana sekolah yang rusak.
“Ya mau gimana lagi, memang DAK ini jadi solusi kami selama ini. Terpaksa kami tunda dulu perbaikan yang ada,” ujarnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)