SEMARANG, Beritajateng.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar debat kedua untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) di MAC “Majapahit Convention” Semarang pada hari Minggu malam, 10 November 2024.
Ketua KPU Provinsi Jateng Handi Tri Ujiono menyampaikan tema debat kedua adalah “Pembangunan Berkelanjutan: Membangun Infrastruktur dan Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat”.
KPU mengajak seluruh masyarakat di Jawa Tengah untuk menyimak dengan baik terkait penajaman visi misi dari masing-masing paslon.
“Sehingga menjadi asupan, menjadi literasi dalam rangka menjatuhkan pilihan di tanggal 27 November 2024 dengan semangat luwih becik, luwih nyenengke (lebih baik dan lebih menyenangkan) bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah,” ujar Handi.
Calon gubernur (cagub) nomor urut 01 Andika Perkasa mengatakan kesenjangan antara kota dan desa diakibatkan beberapa hal.
“Yang pertama ketersediaan koneksi internet khususnya di desa-desa. Catatan kami menunjukkan bahwa saat ini koneksi internet itu belum tergelar di seluruh desa. Jumlah desa di Jawa Tengah 7.810 dan masih banyak kekurangan. Kami punya komitmen untuk bisa menggelar koneksi internet di seluruh desa. Minimal satu titik satu desa. Berarti kita akan menyiapkan anggaran agar seluruh desa ini bisa terkoneksi,” ucapnya.
Selain penyediaan koneksi internet, pihaknya juga akan memberikan pelatihan-pelatihan untuk masyarakat desa.
“Agar masyarakat desa sedikit lebih tahu bahwa dengan menggunakan internet, mereka bisa menggunakan e-Commerce. Jadi SDM dan penyiapan koneksi internet di seluruh desa dan kita men-encourage badan usaha, perusahaan untuk bisa memanfaatkan. Intinya kita akan memperpendek kesenjangan itu dengan cara membuat masyarakat desa lebih aware dan melek terhadap Information and Communication Technologies (ICT),” jelasnya.
Sementara itu, calon gubernur nomor urut 02 Ahmad Luthfi menyebut di Jawa Tengah ada tiga hal yang terkait dengan ekonomi kreatif yaitu kuliner, fashion, dan kriya.
“Oleh karena itu, untuk mengangkat ekonomi kreatif kita berangkatnya dari desa. Di Jateng generasi Z hampir 50,2 persen sehingga saya jamin anak-anak muda saya berikan, saya ngopeni (merawat, red) anak muda dengan Kartu Zilenial,” ujarnya.
Ia menjelaskan Kartu Zilenial bisa dimanfaatkan untuk anak-anak muda berkreatif.
“Rekan-rekan Zilenial bisa melakukan kursus, melakukan kegiatan didampingi oleh kepala dinas-kepala dinas. Bonusnya bisa ngopi dan internetan gratis. Di seluruh kecamatan akan ditempatkan rumah kreatif,” tuturnya.
Ketika anak-anak muda di desa kita sudah kreatif, kata dia, secara tidak langsung mereka bisa menghidupkan dan menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Di kecamatan itu akan diberikan workshop bagi anak-anak muda untuk mengasah kreativitas dengan tidak menggantungkan hidup pada orang lain,” tegasnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)