CEPU, Beritajateng.id – Kerusakan jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Cepu dengan Kecamatan Doplang di Kabupaten Blora belum dapat diperbaiki dengan peninggian jalan atau betonisasi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Binawan Nur Tjahjono, Senin, 6 Januari 2025.
“Sudah kami usulkan melalui paket peningkatan jalan lewat IJD (Instruksi Presiden Jalan Daerah), tapi sampai sekarang belum ada info yang menggembirakan,” ujar Binawan.
Sedangkan mengenai pengusulan lanjutan pada 2025, ia menjelaskan bahwa arsip usulan dari Gubernur Jawa Tengah yang lama masih ada di Kementerian PUPR. Sehingga untuk pembahasan tahun 2025, pihaknya menunggu pelantikan gubernur baru.
“Nanti kedepannya, setelah gubernur yang baru kemungkinan ada pembicaraan lagi (betonisasi jalan Cepu-Doplang),” terang Binawan.
Kendati demikian, kata Binawan, jalan provinsi sepanjang 45,34 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Blora dengan Kabupaten Grobogan dari jalur selatan itu menyisakan 7,69 kilometer yang belum dibetonisasi.
“Lokasi Singget Doplang Cepu masih menyisakan 7,69 Kilometer yang belum di rigid atau beton,” jelasnya.
Ia mengungkap bahwa kerusakan jalan berada di beberapa titik desa yang menghubungkan empat kecamatan bagian selatan Kabupaten Blora. Diantaranya yakni Desa Kediren dan Sumberejo Kecamatan Randublatung. Desa Ngraho dan Nglandeyan Kecamatan Kedungtuban, dan Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu.
Ia mengatakan bahwa kerusakan jalan tersebut masuk dalam kategori rusak ringan.
“Kerusakannya masuk kategori ringan, bila jalan rusak berat sudah tidak bisa dilewati,” ungkapnya.
Hingga saat ini, sambung Binawan, kerusakan jalan hanya mampu dilakukan perawatan rutin dengan tambal sulam.
“Hari ini, tambal sulam dilakukan pada ruas jalan yang berada di Desa Nglandeyan, Sumberejo dan Kediren,” ujarnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)