BLORA, Beritajateng.id – Sebanyak 93 kasus kebakaran terjadi di wilayah Kabupaten Blora sepanjang tahun 2024. Mayoritas kasus kebakaran terjadi karena kelalaian manusia atau human error.
Salah satu peristiwa kebakaran paling besar di Blora yakni saat api melanda Pasar Ngawen hingga menimbulkan kerugian puluhan miliar.
“Pasar Ngawen kerugian mencapai Rp 30 miliar lebih, kalau Pasar Medang kurang lebih Rp 2 miliar,” ungkap Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP dan Damkar Blora, Hariyanto Purnomo, belum lama ini.
Jumlah kejadian kebakaran sepanjang tahun 2024, kata Hariyanto, menurun dibanding sepanjang 2023 yang jumlahnya tercatat sebanyak 144 kali.
“Penyebabnya itu didominasi human error, karena korsleting listrik, karena kompor. Selain itu juga karena bediang (pembakaran sisa makanan ternak),” terang Hariyanto.
Hariyanto mengatakan bahwa banyak masyarakat Blora yang berternak sapi, kambing, dan sebagainya. Mereka membakar sisa-sisa makanan ternak maupun sampah sebagai bediang untuk mengusir nyamuk di kandang ternak.
“Bediang itu tidak diawasi terus menyulut kebakaran kandang hingga rumah,” kata Hariyanto.
Haryanto mengatakan, pihaknya rutin melaksanakan sosialisasi dan edukasi termasuk melakukan pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Sehingga, ia berharap jumlah insiden itu dapat diminimalisir pada 2025. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)