PATI, Beritajateng.id – Kabupaten Pati memiliki banyak objek wisata yang memanjakan mata. Salah satunya adalah Air Terjun Lorotan Semar.
Objek wisata ini berada di Dukuh Ngalingan, Sumber, Sumbersari, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Jaraknya kurang lebih 5 km dari Alun-alun Kayen. Tempatnya strategis dan akses menuju kesana pun sangat mudah dilalui.
Tidak ada penarikan tiket maupun parker, oleh karena itu pesona alam ini dapat dinikmati secara cuma-cuma alias gratis oleh siapa saja.
Air Terjun Lorotan Semar sempat viral beberapa tahun yang lalu terutama pada tahun 2017, namun kini mangkrak dan tidak dikelola.
Sekretaris Desa Sumbersari Sucipto menuturkan, bahwa Air Terjun Lorotan Semar sepi pengunjung semenjak terjadinya wabah virus Covid-19 pada tahun 2019. Air Terjun Lorotan Semar masih memiliki potensi wisata yang besar. Namun pihak Pemerintah Desa memiliki keterbatasan dana untuk pengelolaannya.
“Semenjak Covid-19 itu langsung sepi, sebenarnya sayang ya, kalau tidak dirawat, tapi bagaimana lagi kita harus memprioritaskan dana untuk yang lain dulu,” ujarnya.
Sedangkan dari penuturan warga sekitar, Air Terjun Lorotan Semar mulai jarang dikunjungi warga saat ada korban tenggelam di area paling bawah atau warga menyebut area bekas pertapaan Arjuna.
“Karena ada anak tenggelam disebelah bawah, bekas pertapaan Arjuna itu, ya sebenarnya itu airnya dalam, jadi kalau orang nggak tau bisa tenggelam,” ucap Sukarti.
Jika melihat area bekas berjualan, sepertinya Lorotan Semar pada masanya berhasil membantu ekonomi warga sekitar. Hal itu terlihat dari banyaknya bekas gerobak yang ditinggalkan.
Walaupun telah mangkrak selama bertahun-tahun, pesona keindahan alam Air Terjun Lorotan Semar masih layak menjadi tempat hidden gem atau objek wisata tersembunyi oleh para pemburu ketenangan. Disini pengunjung dapat berelaksasi menghirup udara segar pegunungan Kendeng, ditambah suara gemricik air yang dapat membuat pikiran tenang.
Berwisata di kawasan alam bebas, tentunya harus berhati-hati. Karena Air Terjun Lorotan Semar adalah sungai yang lembab tentunya menjadi sarang yang nyaman bagi hewan melata seperti ular dan semacamnya. Selain itu kondisinya yang curam dan licin juga menjadi kewaspadaan tersendiri. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)