REMBANG, Beritajateng.id – Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan bahwa pelaksanaan penataan Kota Pusaka Lasem tahap kedua tidak bisa langsung dilakukan setelah penataan tahap pertama selesai. Namun, harus menunggu hasil evaluasi pada tahap pertama.
“Ketika evaluasi atas tahap pertama telah sesuai dengan tujuan atau yang diharapkan, maka baru bisa berlanjut ke tahap kedua. Jika hasil evaluasi justru tidak sesuai maka akan ada penyempurnaan tahap awal,” ungkapnya saat menghadiri acara Batik Tulis Lasem Festival di Gedung Dekranasda pada Senin, 25 Juli 2022.
Terkait hal itu masih perlu peran serta banyak pihak untuk mensukseskan penataan tahap pertama. Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) diminta mendampingi ketika Lasem ditetapkan sebagai Kota Pusaka, termasuk kerja sama komunitas dan masyarakat.
Baca Juga
Pembebasan Lahan Jalan Lingkar Rembang-Lasem Mangkrak, Ini Sebabnya
“Jangan sampai nanti setelah ditetapkan sebagai Kota Pusaka tidak ada kemajuan apa- apa. Ini kita yang rugi, karena apa, masih ada tahap yang kedua, tahap kedua ini sekali lagi setelah dievaluasinya tahap pertama,” ujarnya
Bupati Hafidz berharap tidak ada jeda yang terlalu lama antara tahap pertama dengan dimulainya tahap kedua. Jika penataan kota pusaka ini sukses, tentu tujuan penataan Lasem untuk kesejahteraan masyarakat, menjadi kota yang ramah lingkungan, ramah ekonomi dan penuh sejarah akan mudah terwujud.
Diketahui, progres penataan Kota Pusaka Lasem semakin hari semakin terlihat. Sejumlah ruas jalan telah selesai dipaving. Di Desa Karangturi yang masuk dalam kawasan penataan juga telah terpasang lampu-lampu seperti Kota Lama Semarang, termasuk alun-alun depan masjid Jami Lasem yang sudah sedemikian rupa dan telah menjadi tempat berkumpulnya orang di waktu malam hari. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)