BLORA, Beritajateng.id – Sekda Blora I Gede Komang Irawadi menyetujui pembentukan Tim Pokja (Kelompok Kerja) Kawasan Industri di Blora karena dinilai akan memberikan multiplier efek yang banyak.
“Jika industrinya di sini, kita juga punya sumber gas di sini maka akan jadi multiplayer efek yang banyak,” jelasnya, belum lama ini.
Ia memandang Kawasan Industri yang rencananya akan dibangun di area hutan itu sebagai keuntungan.
“Justru kita diuntungkan. Memang sekitar 49 % wilayah Blora berupa areal hutan yang merupakan milik Perhutani. Jika dibuat di sana Kawasan Industrinya berarti izinnya cukup dengan satu pihak saja,” tuturnya.
Komang menambahkan bahwa tanpa adanya Kawasan Industri di Blora, maka pembangunan industri akan menjadi parsial sehingga memunculkan sejumlah kendala seperti kerumitan pembebasan tanah. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak memahami manfaat jangka panjang Kawasan Industri itu.
“Memang perlu diskusi yang panjang mengenai banyak hal. Sama-sama nanti kita siapkan regulasinya untuk kepentingan penyusunan RPJMD dan RTRW. Sambil jalan kita juga bisa membuat fisibilty studynya,” ujarnya.
Sementara itu, anggota tim perencanaan Kawasan Industri Seno Margo Utomo menyampaikan hasil dari Seminar Kawasan Industri di Blora. Diantaranya yakni kawasan tersebut akan berhubungan dengan kepentingan penyusunan RPJMD dan RTRW. Selain itu, pembentukan Pokja dinilai memudahkan transformasi gagasan tersebut secara terukur.
“Kita memang harus progresif untuk upaya-upaya yang dapat menambahkan pendapatan bagi Blora sekaligus menjadi instrumen untuk mengurangi tingkat kemiskinan, pengangguran dan beragam problem sosial ekonomi lainnya,” ungkapnya.
Seno mengatakan bahwa Kawasan Industri akan menjadi bagian dari pengentasan kemiskinan dan pengangguran. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)