BANYUMAS, Beritajateng.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) beri perhatian serius terkait abrasi tebing Sungai Sogra, Desa Karangduren, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Pasalnya, abrasi itu sudah terjadi lebih dari lima tahun dan sudah menggerus lahan warga selama bertahun-tahun.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen terjun langsung ke lokasi abrasi saat mendapat laporan pengasuh pondok pesantren Al Jauhariyah, Karangduren, Abdul Rozak.
“Pemprov Jateng, Kabupaten Banyumas, dam desa sudah sepakat bareng-bareng pembangunan pembronjongan pondasi, sekitar 100 meter. (Harapannya) bisa menyelamatkan lahan milik warga. Sehingga manfaat untuk masyarakat banyak,” kata Taj Yasin, usai acara peletakan batu pertama pembangunan ponpes Al-Jauhariyah pada Selasa (15/3).
Baca Juga
Donor Darah, Gus Yasin Minta PMI Jateng Sasar Anak Muda
Taj Yasin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam Karya Bakti Bronjongisasi bibir sungai tersebut. Ia menilai, upaya bersama ini merupakan wujud gotong royong yang baik antar jajaran.
Tidak hanya itu, Taj Yasin juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sukarela mewakafkan lahan milik mereka untuk dibangung masjid dan ponpes. Ia berharap, semoga wakaf tersebut menjadi manfaat untuk masyarakat banyak.
“Ini menunjukkan kita tidak bisa apa-apa kalau tidak gotong royong. Kegiatan ini sifatnya mendadak, sehingga perlu kita pikirkan bersama. Yang wakaf, tadi ada Ibu Sukarti. Beliau ternyata baru beli lahannya ini, langsung diwakafkan, saya ucapkan terima kasih kepada beliau,” tegas dia.
Pengasuh ponpes Al-Jauhariyah, KH Abdul Rozak menambahkan, jika Bronjongisasi bibir sungai dari pemerintah sangat dinantikan oleh masyarakat. Menurutnya, abrasi yang terjadi telah menggerus lahan warga hingga mencapai sekitar 15 meter persegi.
Baca Juga
Gus Yasin : Terus terang tanpa peran kiai, sulit ajak masyarakat ikuti vaksinasi
Selain abrasi, Abdul Rozak mengatakan, jika banjir juga menjadi kekhawatiran warga. Oleh karena itu, dirinya sangat berharap agar kondisi tersebut dapat ditangani.
“Abrasi ini sudah menggerus lahan warga hampir sekitar 15 meter persegi. Kami bersama pemerintah hari ini ada berita acara untuk Bronjongisasi. Nanti kalau sudah, pembangunan masjid sampai sekolahan akan aman. Ke depannya semoga meminimalisir air masuk ke lokasi pendidikan,” imbuh Rozak. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)