BLORA, Beritajateng.id – Kabar mengejutkan datang dari Semen Gresik Rembang yang diisukan berhenti beroperasi. Akibatnya, banyak pekerja dari Desa Ngampel, Kecamatan Blora Kota, berhenti bekerja. Hal itu diungkap oleh Kepala Desa Ngampel Mohamad Astiadi Maryanto, Rabu, 4 Juni 2025.
Astiadi mengatakan bahwa Desa Ngampel merupakan salah satu desa range 1 dengan Pabrik Semen Gresik Rembang. Dari desa tersebut, ada puluhan warga yang bekerja di pabrik semen. Namun ia tidak memiliki data resmi total warga yang bekerja di tempat itu.
“Kalau jumlah real kami nggak dapat info. Sudah puluhan. Seratus nggak ada, tapi nyaris,” paparnya.
Lebih lanjut, Astiadi mengaku sudah mendengar informasi berhentinya aktivitas pabrik Semen Gresik Rembang. Namun ia belum mendapatkan kepastian informasi dari pihak pabrik.
“Kalau info penutupan itu baru kemarin. Nah, tadi diceritain secara langsung sama pekerjanya,” imbuhnya.
Ia mengungkap, kabar itu didapat dari beberapa orang yang bekerja di PT Semen Gresik Rembang, saat mengikuti pelatihan bengkel dan las di balai desa.
“Tadi di ceritani (berhenti beroperasi), sementara, katanya mereka dirumahkan,” ujar Astiadi.
Beberapa orang yang mengikuti pelatihan di balai desa itu, kata dia, sengaja meluangkan waktu untuk antisipasi apabila benar-benar di PHK dari Semen Gresik Rembang, sekaligus mencari ilmu untuk keterampilan tambahan.
“Mungkin dia antisipasi atau nggak lagi jenuh. Bisa jadi antisipasi kalau PHK. Tapi juga bisa sekedar mengisi waktu luang. Akhirnya ikut pelatihan las di desa,” imbuhnya.
Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui duduk perkara terkait berhentinya PT Semen Gresik Rembang. Sebab belum ada keterangan resmi dari pihak pabrik itu.
“Permasalahannya seperti apa nggak tau. Semoga kendala tersebut segera cair,” harapnya.
Menurut Astiadi, dampak penutupan operasional PT Semen Gresik Rembang, tak hanya pada PHK pekerja. Namun, keterlibatan warga Ngampel dalam operasional pabrik juga terdampak, khususnya bagi mereka yang memiliki armada angkut.
“Yang merasakan bukan cuma karyawan. Termasuk yang terdampak secara tidak langsung, seperti yang memiliki armada, berdampak dengan tidak beroperasi,” tambahnya.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Utia Lil