KUDUS, Beritajateng.id – Menyambut bulan Ramadhan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Pertanian dan Pangan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) melalui gelar hasil tani.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi khususnya di Kabupaten Kudus.
Baca Juga
Update Harga Bahan Pokok di Pati pada Pertengahan April 2022
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Kudus, Didik Tri mengatakan, acara ini terbuka untuk umum dan digelar mulai pagi hingga siang pada Jumat (17/03) di halaman Dispertan Kabupaten Kudus.
“Kami menyediakan sejumlah komoditas pangan yang dijual dibawah harga pasar dan bekerja sama dengan 40 pelaku sektor usaha seperti Bulog. Prima freshmart dan teman-teman gabungan kelompok tani,” ujarnya.

Dalam kegiatan kali ini, warga tampak menyerbu pasokan makanan yang dijual mulai dari pagi hingga terjadi desakan di beberapa stand dan antrian panjang untuk antrean beras.
“Mereka terlihat antusias berbelanja kebutuhan pokok dari mulai beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan lainnya,” paparnya.
Didik berencana akan menggelar kegiatan serupa, paling tidak satu bulan sekali dengan menggandeng kerja sama dengan rekan-rekan pelaku usaha nantinya.
“Karena masyarakat juga senang dengan kegiatan seperti ini, dengan harga yang sangat terjangkau. Harapan kita bisa mengendalikan inflasi di kabupaten Kudus, Insyaallah harga nantinya masih aman, kita juga lihat bersama sebentar lagi kita memasuki musim panen,” tukasnya.
Disisi lain, Bupati Kudus HM Hartopo mengaku senang dan mengapresiasi kegiatan seperti ini karena dapat membantu meringankan beban masyarakat.
“Dengan adanya pengendalian inflasi, saya sarankan untuk pasar murah jangan hanya 1 tahun sekali, paling tidak sebulan sekali, bila perlu seminggu sekali,” ujarnya.
Pihaknya menyebut akan mendukung dan menggandeng stakeholder maupun siapapun yang bisa menggelar pasar murah seperti ini.
“Kegiatan seperti ini semoga ada akses nantinya disitu yakni yang ada narasumber, gapoktan, supplier hingga konsumen. Dengan adanya bunga kur ini sangat baik sekali bagi kaum tani kami,” jelasnya.
Disinggung soal persiapan bulan ramadhan, Hartopo menyebut akan terus memantau harga di pasar.
“Kalau misal ada kenaikan sedikit ya ndakpapa, wajar, asal jangan tinggi-tinggi. Panen di Kudus ini melimpah, dan kami juga berusaha agar menggelar kegiatan seperti ini dengan rutin jadi kami usahakan harga terus stabil,” tandasnya. (Lingkar Media Group|Koran Lingkar)