GROBOGAN, Beritajateng.id – Warga Grobogan mengeluh kebisingan akibat sound horeg yang digunakan untuk membangunkan makan sahur.
Salah seorang warga bernama Solikin (56) yang berprofesi sebagai penjual angkringan mengatakan bahwa penggunaan sound horeg untuk membangun orang sahur sangat mengganggu.
“Tidak hanya saya, ini juga mengganggu para pelanggan saya yang sedang menikmati makanannya,” ujarnya, Rabu, 26 Maret 2025.
Hal yang sama diungkap oleh seorang pelanggan angkringan yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia mengatakan, sound horeg itu sangat mengganggu, terlebih ia memiliki seorang balita.
“Jelas itu sangat mengganggu, apalagi saya memiliki anak kecil yang akan bangun ketika mendengar suara sound itu,” ujarnya.
Menindaklanjuti aduan dari masyarakat mengenai penggunaan sound horeg yang digunakan untuk membangunkan sahur, Polres Grobogan mengamankan sebuah mobil pikap yang dilengkapi dengan sound horeg di Jalan Desa Karanganyar, Purwodadi, Grobogan, baru-baru ini.
Langkah ini diambil setelah beberapa warga mengeluhkan kebisingan yang ditimbulkan oleh penggunaan alat tersebut yang mengganggu kenyamanan dan ketenangan di lingkungan sekitar.
Kapolres Grobogan AKBP Ike Yulianto mengungkap, seperangkat sound tersebut disita dan diamankan di Mapolres setempat.
“Diamankannya seperangkat sound horeg untuk membangunkan sahur ini berawal dari adanya aduan masyarakat terkait penggunaan sound horeg untuk membangunkan sahur,” kata AKBP Ike Yulianto, Rabu, 26 Maret 2025.
Pemilik sound tersebut diminta untuk membuat surat pernyataan yang berisi untuk tidak mengulangi perbuatannya. Sedangkan perangkat sound yang diamankan Polres Grobogan, rencananya akan dikembalikan setelah Lebaran nanti.
“Untuk mobil yang digunakan mengangkut sound tersebut, kami kembalikan pada pemiliknya. Kami berharap, dengan tindakan yang kami lakukan, suasana menjelang sahur bisa lebih kondusif dan tidak mengganggu ketenangan warga,” ujarnya.
Ia menyebut, membangunkan warga untuk santap sahur memang sudah menjadi salah satu tradisi. Namun, hal itu harus dilakukan dengan cara yang lebih humanis agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain.
“Membangunkan sahur bisa dengan cara yang lebih humanis, misalnya dengan menggunakan pengeras suara di masjid atau musala,” ungkap Kapolres Grobogan.
AKBP Ike Yulianto berharap, penindakan tersebut dapat menciptakan suasana Ramadan yang lebih aman, damai, dan kondusif.
“Polres Grobogan beserta jajarannya berkomitmen untuk terus memantau penggunaan sound horeg selama Ramadan agar tidak menimbulkan gangguan bagi masyarakat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Beritajateng.id)