PATI, Beritajateng.id – Dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11% beberapa waktu lalu. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Pati bakal meningkatkan tarif langganan pada tahun depan.
Saat ditemui pada acara gebyar berhadiah hari pelanggan nasional, Dirut PDAM Tirta Bening Pati, Bambang Sumantri menjelaskan. Pihak PDAM akan mempertimbangkan kenaikan tarif langgan dan akan dilakukan penyesuaian pada 2023 mendatang.
“Sementara untuk 2022 ini masih belum ada peningkatan tarif langganan kepada masyarakat,” ungkapnya pada acara yang berlangsung di Kantor PDAM Tirta Bening Pati hari ini.
Tingkat Efektivitas Penagihan Pelanggan 95%
Bambang Sumantri juga menjelaskan, PDAM Tirta Bening Pati terus berupaya meningkatkan kesadaran pelanggan untuk membayar tagihan air tepat pada waktunya. Seperti halnya penyelenggaraan kegiatan gebyar pelanggan yang berlangsung pada hari ini (Senin 05/09).
Menurutnya, ketika pelanggan membayar biaya langganan tidak tepat waktu akan memberatkan pelanggan itu sendiri.
“Karena, mereka akan membayar tagihan yang terus terakumulasi pada bulan-bulan berikutnya,” imbuh dia.
Dengan penyelenggaraan kegiatan seperti ini yang telah berlangsung sejak dua tahun silam. PDAM Tirta Bening Pati berharap bisa lebih dekat dengan masyarakat.
“Selain itu, juga sebagai ajang silaturahmi antara pelanggan dan PDAM,” ucapnya.
Baca Juga
Fraksi Demokrat DPRD Berharap Raperda Pembangunan Industri Buat Warga Pati Sejahtera
Hanya Sebagian Kecil Pelanggan yang Bayar Tagihan Bulanan Tepat Waktu
Dirut PDAM Tirta Bening Pati juga membeberkan, dari 30.000 pelanggan hanya 2.000 pelanggan yang ikut pada acara ini. Batas pembayaran di PDAM adalah tanggal 1 hingga tanggal 20 setiap bulannya. Sedangkan pelanggan yang ikut kegiatan ini adalah yang sudah melunasi tagihan pada tanggal 1 hingga tanggal 10.
“Efektivitas penagihan kami, setiap bulannya adalah 95%. 5% pelanggan sisanya adalah pelanggan yang sering melakukan penunggakan atau sering membayar tagihan bulanan diatas tanggal 20,” bebernya.
Pihaknya juga mengatakan, bagi pelanggan yang telah membayar tagihan akan dikenakan denda. Sesuai aturan, untuk pelanggan yang tagihan tiap bulannya kurang dari Rp 25.000 dendanya Rp 2.500 sedangkan untuk pelanggan yang tagihannya diatas Rp 25.000 dendanya 10% dari tagihan.
“Dan denda ini bertingkat tergantung biaya yang harus dibayarkan setiap pelanggan PDAM,” tegasnya.
Pihaknya juga mengatakan, ada peningkatan target laba dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk target penambahan langganan pada 2022 ada penambahan 1.400 pelanggan.
“Target kita pada tahun ini mendapatkan laba di angka 3 miliar atau diatas 2 miliar,” paparnya
Pada kesempatan yang sama, PJ Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro berharap, kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran pelanggan agar tidak telat membayar tagihan air PDAM. Pihaknya juga bersyukur, deviden dari PDAM Tirta Bening Pati mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Kenaikan ada sekitar 38%, yang pada tahun sebelumnya deviden dari PDAM Tirta Bening Pati adalah 2,2 Miliar pada tahun ini menjadi 2,87 Miliar,” jelasnya.
Status PDAM Tirta Bening Pati juga dalam kondisi keuangan yang sehat setelah diaudit.
“Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Pati akan terus memberikan dukungan kepada PDAM berupa permodalan atau hal lainnya,” tutup PJ Bupati Pati.
PDAM sendiri belum memiliki rencana untuk melakukan penambahan jaringan untuk pelanggan. Tetapi untuk saat ini, pihak PDAM masih berusaha untuk menambah sumber air baku. (Beritajateng.id)