PATI, Beritajateng.id – Meski saat ini masyarakat sudah bisa beraktifitas dengan normal dan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat di tengah pandemi Covid-19. Anggota komisi D DPRD Pati, Noto Subiyanto menilai bahwa saat ini pelaku seni adalah yang paling terdampak dengan adanya Covid-19 di Kabupaten Pati.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, hingga saat ini pelaku seni masih kesulitan untuk mendapatkan pentas. Meski sudah ada pelonggaran di berbagai lini dari pemerintah.
“Menurut saya pribadi, adanya pementasan untuk saat ini tidak masalah. Sebab, ketika ada masyarakat yang terpapar Covid-19 juga memiliki kemungkinan sembuh yang tinggi,” jelasnya kepada Beritajateng.id saat dihubungi via telepon, Senin (31/01).
Noto juga mengatakan, saat ini seniman menjadi korban dengan adanya Covid-19. Karena, dengan penerapan new normal atau adaptasi kebiasaan baru mereka masih sepi pementasan. Padahal, saat ini semua lini sudah berjalan seperti biasa. Misal, pedagang, petani, guru dan lainnya sudah bisa beraktivitas normal meski dengan menerapkan prokes ketat dengan memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan.
“Kalau mengacu pada kerumunan, pasar tingkat kerumunan juga tinggi. Perkantoran juga ada kerumunan, hingga adanya pelaksanaan Pendidikan Tatap Muka (PTM),” imbuhnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap, pelaku seni bisa segera kembali menghibur masyarakat. Karena, wabah penyakit seperti ini juga tidak hanya terjadi pada kali ini saja.
“Seperti halnya wabah cacar yang bisa ditanggulangi. Jangan sampai ketakutan dengan adanya Covid-19, karena kemungkinan sembung juga tinggi. Tinggal kita menjaga imunitas tubuh untuk bisa tetap sehat dan beraktifitas normal,” pesannya.
Sebagai anggota Komisi D DPRD Pati, Noto juga berharap. Masyarakat tetap mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Karena itu merupakan himbauan yang harus ditaati masyarakat dalam menyikapi pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung,” pugkasnya. (Beritajateng.id)