BANYUMAS, Beritajateng.id – Banjir rob yang terjadi dikawasan Pantai Utara Jawa, diperkirakan pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air bakal terjadi hingga 25 Mei 2022 mendatang. Sebab, banjir itu merupakan perpaduan air dari darat karena tingginya curah hujan dan gelombang pasang akibat siklus jarak antara bulan dan bumi yang dekat.
Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Yanto menjelaskan, sangat perlu adanya program mitigasi jangka panjang guna antisipasi banjir di wilayah pesisir.
“Agar air pasang tidak masuk ke daratan, infrastruktur merupakan pendekatan yang paling mungkin dilakukan,” katanya kepada pewarta, Selasa (24/05).
Baca Juga
Warga Pesisir Pantai Kabupaten Pati Dihimbau BPBD Waspada Banjir Rob
Penangan tersebut lanjutnya, hal itu dikarenakan air laut pasang merupakan fenomena alam yang tidak bisa dihindari. Tetapi, peningkatan banjir dari daratan merupakan kejadian yang bisa dikurangi.
“Mitigasi yang dimaksud, bertujuan untuk mengurangi debit air pasang yang masuk ke daratan atau pemukiman warga,” imbuhnya.
Menurut Yanto, hal itu bisa diantisipasi dengan pembuatan tanggul di sepanjang muara sungai serta tepi pantai pada wilayah yang rawan banjir rob. Tanggul bisa mencegah luapan banjir masuk ke bantaran sungai.
“Hal lain juga bisa dilakukan, seperti penanaman bakau di tepi pantai untuk memperlambat masuknya air pasang ke daratan,” terangnya.
Tidak hanya itu, pemerintah juga harus memperhatikan faktor lain seperti penurunan muka tanah karena penggunaan air tanah. Terkait ini, pemerintah perlu melakukan upaya terpadu untuk pemenuhan kebutuhan air domestik.
“Memaksimalkan peran dan fungsi perusahaan air minum daerah untuk memenuhi kebutuhan semua warga dan mengawasi pemompaan air tanah melalui sumur,” tutupnya. (Antara)