KUDUS, Beritajateng.id – Universitas Darunnajah resmi mendapat Surat Keputusan (SK) pendirian pada 10 Juni 2022. Dengan demikian, universitas berbasis pesantren ini menjadi salah satu pengokoh bahwa pendidikan pesantren terus mengalami perkembangan.
Universitas Darunnajah, merupakan perguruan tinggi yang mengedepankan nilai keislaman berbasis pesantren. Pesantren yang sudah berusia 62 tahun awal mula universita ini pun memiliki komitmen untuk menjadikan keislaman menjadi semangat utama pada universitas ini.
Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Darunnajah, Dr. Muhammad Irfanudin Kurniawan M.Ag mengatakan, meski universitas ini berada di Kota Metropolitan Jakarta, pendidikan di perguruan tinggi ini tetap akan memfokuskan pada nilai-nilai keislaman berbasis pesantren.
“Karena kami berbasis pesantren atau lahir dari pesantren, maka nilai-nilai keislaman akan selalu menjadi spirit universitas kami, itu salah satu keunggulan yang paling utama di Universitas Darunnajah,” jelasnya.

Irfan ingin menelurkan lulusan yang memiliki tiga keunggulan. Yakni mencetak alumni yang bisa menjadi para ulama intelektual, zuama atau profesional di bidang yang ditekuni dan agnia atau berarti saudagar kaya yang senang bersedekah.
“Kami merujuk pada amanah Dewan Nadzir di Pesantren Darunnajah untuk mencetak lulusan yang bisa menjadi ulama intelektual, zuama dan agnia. Tiga profil ini harapannya bisa diwakilkan oleh tiga fakultas yang ada,” katanya.
Pihaknya menyebut, antusias mahasiswa untuk mendaftar ke Universitas Darunnajah cukup tinggi. Sudah ada sekitar 430 orang mahasiswa yang telah mendaftar ke Universitas Darunnajah. Pendaftaran ini pun masih akan dibuka sampai gelombang ketiga hingga akhir bulan September 2022.
“Harapan kami, lembaga ini bisa diterima di masyarakat, bisa memberikan kontribusi, memberikan jalan keluar permasalahan umat saat ini dan mendatangkan keberkahan,” pungkasnya.
Baca Juga
Pemulihan Pendidikan Jadi Sorotan pada Musrenbangwil Purwomanggung
Irfan juga menjelaskan, Pesantren Darunnajah sebelumnya memiliki tiga sekolah tinggi. Diantaranya yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darunnajah Jakarta, STAI Darunnajah Bogor dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Darunnajah Jakarta.
“Setelah melalui mekanisme pengajuan ke PD Dikti, sekolah tinggi ini kami gabungkan menjadi Universitas Darunnajah,” ujarnya.
Disebutkan Irfan, ada tiga fakultas di Universitas Darunnajah, yaitu Fakultas Agama Islam, Fakultas Bisnis serta Fakultas Sains dan Teknologi. Dari tiga fakultas itu, ada 10 program studi (prodi).
“Fakultas Agama Islam memiliki program studi Hukum Keluarga Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Islam Anak Usia Dini dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,” bebernya.
Kemudian di Fakultas Bisnis ada program studi Administrasi Bisnis, Bisnis Digital dan Kewirausahaan. Selanjutnya di Fakultas Sains dan Teknologi ada program studi Sains Aktuari, Rekayasa Perangkat Lunak serta Sistem dan Teknologi Informasi. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)