REMBANG, Beritajateng.id – Sebanyak 1.500 siswa PAUD, TK, dan KB dari 8 kecamatan di Kabupaten Rembang mengikuti simulasi manasik haji di Lapangan Taman Borotugel, Kamis, 12 Juni 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) NU Rembang ini bekerja sama dengan Persatuan Guru PAUD milik Muslimat dan Ikatan Haji Muslimat (IHM).
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Agama Kabupaten Rembang turut diundang untuk meramaikan agenda yang dilaksanakan dua tahun sekali itu.
Kegiatan yang dilaksanakan dua tahun sekali ini bertujuan untuk mengenalkan rukun Islam yang kelima yakni ibadah Haji serta tata cara pelaksanaannya. Mereka juga belajar tentang makna dan hikmah di balik setiap ritual ibadah haji.
Hj. Mustatiatun, S.Ag. Ketua YPM NU sekaligus ketua panitia, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki berbagai tujuan. Yaitu, menanamkan pemahaman tentang ibadah haji dan meningkatkan kesadaran spiritual anak-anak, serta memperkuat koordinasi antara cabang YPM dengan TK dan RA di berbagai kecamatan.
“Supaya sejak dini mereka tertanam punya bayangan, kemudian punya semacam cita-cita sebagai motivasi supaya kelak saat dewasa bisa melakukan haji. Jadi punya obsesi bagaimana supaya kami besok bisa berhaji jadi punya cita-cita,” jelasnya, Kamis, 12 Juni 2025.
Dengan mengajarkan ibadah haji kepada anak-anak usia dini, kata dia, akan menjadikan mereka gemar menabung.
“Sebetulnya haji itu tidak untuk orang kaya, sederhana saja kalau anak itu menabung selama hidupnya niat itu akan terlaksana. Jadi sebetulnya ini ditanamkan anak untuk suka menabung yang akhirnya tabungan itu untuk bisa ongkos haji,” tambah Mustatik.
Sementara itu, Dra. Ulfah Munawwar, Ketua PC Muslimat NU Rembang, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan keislaman pada anak-anak usia dini.
“Usia emas ini tidak boleh kita sia-siakan karena 30 tahun lagi anak-anak ini yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia. Jadi anak yang soleh solehah anak yang memiliki kualitas akhlak yang baik memiliki kualitas spiritual dan intelektualitas yang baik,” kata Dra. Ulfah.
Khoirul Umamah (22) wali dari Khoirul Amroni, siswa TK MI Miftahul Falah Sridadi Rembang mengatakan bahwa sebagai pendamping anaknya, ia merasa bahagia dan tersentuh atas kegiatan manasik haji ini.
“Karena selain mengenalkan rukun Islam kelima sejak dini kepada anak kegiatan ini juga mengingatkan kepada kita bahwa kesempurnaan ibadah harus diniatkan dan diusahakan secara maksimal supaya terwujudnya insan kamil di sisi Allah SWT,” terang Umamah.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Utia Lil