SALATIGA, Beritajateng.id – Dari 148 jembatan yang ada di Salatiga, sebanyak 21 jembatan diantaranya dinyatakan rawan ambrol dan longsor.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kota Salatiga Syahdani Onang Prastowo usai pihaknya memeriksa struktur konstruksi di semua jembatan di Salatiga.
Ia mengatakan, identifikasi jembatan dilakukan secara rutin setiap tahun. Berdasarkan pemeriksaan, 21 jembatan tersebut rawan ambrol dan longsor karena usianya sudah cukup tua dan sebagian berada di jalur aliran sungai yang cukup deras.
“Sebanyak 21 jembatan yang rawan ambrol dan longsor itu, tersebar di 4 wilayah kecamatan. Penanganannya akan kami lakukan secara bertahap,” katanya, Selasa, 24 Februari 2025.
Menurutnya, saat ini kondisi jembatan yang rawan ambrol dan longsor tersebut masih bisa dilewati. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi jembatan terlebih ketika terjadi hujan deras.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Salatiga Roy Anjar menambahkan, beberapa jembatan yang rawan ada di wilayah Sawahan, Kelurahan Kecandran dan jembatan di dekat Taman Sidomukti.
“Itu kan aliran dari atas Gunung Merbabu. Jadi bawahnya harus diberikan beronjong lagi agar tidak melayang pondasinya,” jelas Roy.
Ia mengatakan, pihaknya bersama DPUPR rutin melakukan pengecekan terhadap jembatan yang rawan.
“Apabila kondisinya sudah membahayakan, jembatan akan ditutup, warga dilarang melintas,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)