SEMARANG, Beritajateng.id – BSB City meluncurkan pasar modern BSB City yang difokuskan sebagai pusat UMKM. Pasar modern pertama di Jawa Tengah tersebut berlokasi di area utama BSB City, Kecamatan Mijen dengan luas total 1,5 hektare. Pasar tersebut mencakup 47 ruko, 72 kios, dan 110 lapak. Kehadirannya diharapkan bisa memperkuat perekonomian lokal dan memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab dipanggil Mbak Ita meresmikan pembukaan pasar modern tersebut pada Senin, 9 September 2024. Acara peresmian ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pita, serta dihadiri oleh tim manajemen BSB City.
Mbak Ita mengapresiasi keberadaan pasar baru dan menyebutkan bahwa pasar tersebut sesuai dengan harapan Pemkot Semarang, khususnya dirinya sebagai wali kota perempuan. Ia menginginkan tempat belanja yang nyaman, bersih, dan terjangkau untuk para ibu-ibu.
Mbak Ita menjelaskan bahwa pasar modern tersebut tetap mempertahankan konsep tawar-menawar yang justru menjadi keunikan dari pasar tradisional sejak lama.
“Ibu-ibu senang berbelanja di tempat yang bersih dan masih bisa tawar-menawar, berbeda dengan supermarket di mana harga sudah pasti,” ujarnya.
Menurutnya, pasar ini akan mempersingkat rantai distribusi dan mengurangi biaya karena banyak produk yang dijual berasal dari wilayah Kecamatan Mijen. Mbak Ita menyatakan keoptimisannya terhadap pasar tersebut yang digadang menjadi pusat ekonomi baru di Mijen.
Ia juga berharap bahwa kehadiran pasar modern BSB City bisa membawa dampak positif bagi pedagang dan menghidupkan kembali pasar tradisional dengan konsep yang lebih modern.
“Dengan perubahan ini, saya yakin perekonomian Semarang akan semakin maju dan berkembang,” tegasnya.
Selain itu, Mbak Ita berharap pasar tersebut mampu membantu UMKM Semarang naik kelas, sehingga warga tidak perlu berbelanja ke luar kota.
Direktur Operasional BSB City, M Arya Bekti, menambahkan bahwa pasar tersebut akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi warga sekitar dengan kapasitas 180 pedagang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar pedagang berasal dari Kecamatan Ngaliyan dan Mijen.
Ia memaparkan bahwa lebih dari 200 UMKM berpartisipasi di pasar dengan berbagai usaha yang meliputi kebutuhan pokok, pakaian, makanan, dan minuman.
“Kami memastikan lingkungan pasar ini bersih dan nyaman untuk berbelanja, berbeda dengan pasar tradisional,” ujar Arya.
Pasar modern tersebut mendapat respons positif dari para pelaku usaha. Kurang dari enam bulan, penjualan dan penyewaan ruko habis dibeli oleh para calon pedagang. Pasar tersebut beroperasi dari pukul 05.00 WIB hingga 15.00. Sementara area kuliner buka hingga pukul 21.00 WIB. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)