KUDUS, Beritajateng.id – Ratusan pedagang yang sebelumnya menempati Pasar Babe (Barang Bekas) kini memilih beralih profesi. Hal ini diungkap oleh Ketua Paguyuban Pasar Babe, Hariyanto.
Ia mengatakan, dari 267 pedagang yang terdampak kebakaran pada Juni 2024 lalu, 93 diantaranya masih mendirikan lapak sementara di sebelah pasar. Sedangkan, sisanya memilih untuk beralih profesi.
“Tidak semua pedagang memang bertahan jualan di sini (Pasar Babe). Banyak yang sudah beralih profesi selagi menunggu pasar ini dibangun kembali,” ucapya.
Ia menyebut, terdapat pedagang yang beralih menjadi kuli bangunan, buruh lepas, berjualan di pinggir jalan dan lain sebagainya. Hal ini, kata dia, lantaran kebanyakan pedagang Pasar Babe kehabisan modal hingga tidak mampu membangun lapak sementara tersebut.
Pasalnya, lapak sementara yang ada di sebelah Pasar Babe itu dibangun secara mandiri dan menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 juta per orang.
“Akibat kebakaran itu memang banyak yang sudah habis-habisan. Jadi kami harap pasar ini bisa cepat selesai dibangun lagi,” ucapnya.
Hariyanto mengungkap bahwa kondisi Pasar Babe saat ini lebih sepi dibandingkan sebelum peristiwa kebakaran terjadi.
“Saat ini ya jadi agak sepi walaupun tetap ada yang beli,” ucapnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa para pedagang Pasar Babe menolak menempati bangunan baru pasar tersebut. Hal ini karena bangunan baru tersebut tidak memiliki sekat pembatas antar kios pedagang.
Menanggapi hal ini, Pj Bupati Kudus M. Hasan Chabibie menyampaikan bahwa dalam perencanaan penganggaran pembangunan ulang Pasar Babe ini memang tidak ada sekat untuk kios-kios pedagang. Meski demikian, ia mengaku akan mencarikan solusi terkait permintaan para pedagang tersebut.
“Desain kita awalnya memang los dan budgetnya juga terbatas, jadi mungkin untuk pembuatan sekat nanti akan kami buatkan melalui CSR atau anggaran perubahan (2025) jika memungkinkan,” ujarnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)