PATI, Beritajateng.id – Maraknya tempat prostitusi di Kabupaten Pati, DPRD Pati mengimbau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk tidak tebang pilih menutup lokalisasi. Selain lokalisasi Lorong Indah (LI) yang berhasil ditutup Pemkab Pati, masih ada beberapa tempat prostitusi atau lokalisasi yang ‘hidup’ dan cukup terkenal.
Tempat prostitusi yang masih beroperasi di Pati dan cukup terkenal, di antaranya adalah ruko jembatan lama Desa Bumirejo, Juwana dan lokalisasi Gajah di Desa Gajahkumpul, Kecamatan Batangan, Pati.
Menyoroti keberadaan tempat prostitusi tersebut, anggota DPRD Pati, Noto Subiyanto meminta Pemkab Pati tidak tebang pilih dalam menutup tempat prostitusi atau lokalisasi tersebut.
“Berbagai jenis prostitusi baik yang pinggiran maupun yang elite masih banyak dijumpai di Kota Pati. Ini adalah Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup besar bagi Pemkab Pati untuk menutup tempat prostitusi tersebut. Jangan ada tebang pilih untuk menutup lokalisasi,” ujar politisi dari PDI-P ini.

Dirinya menilai, keberhasilan menutup LI beberapa waktu lalu harus diimbangi dengan menutup praktik-praktik prostitusi di tempat lain.
Baca Juga
Trending Prostitusi Online, Penghuni Lokalisasi Pati Berpotensi Beralih
“Kemarin pemerintah sudah berhasil menutup LI. Tugas selanjutnya adalah menutup lokalisasi yang lain, jangan pilih kasih,” tambahnya.
Ia menambahkan, sebagai dewan dirinya hanya mengawasi. Meski sulit untuk dilakukan, Dirinya meminta Pemkab Pati harus bekerja keras untuk membersihkan Kota Pati maraknya praktik prostitusi. (Lingkar Media Network | Beritajateng.id)