PURBALINGGA, Beritajateng.id – Pemudik yang sedang melaksanakan arus balik Lebaran 2022, harus waspadai jalur rawan kecelakaan saat melintasi wilayah Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Purbalingga, terus menghimbau agar pemudik yang balik ke tempat rantau pada lebaran 2022.
Kepala Dinhub Kabupaten Purbalingga, Raditya Widayaka berpesan, pemudik harus mewaspadai jalur rawan kecelakaan khususnya jalur Karangreja.
“Hingga hari ini (08/05) tim gabungan terus melakukan sosialisasi dan pemantauan jalur-jalur arus balik pemudik yang terdapat di wilayah setempat,” ucapnya kepada pewarta pada Minggu (08/05).
Baca Juga
Kenaikan UMP 0.78 Persen Telah Ditetapkan Gubernur Jawa Tengah
Puncak arus balik lanjutnya, tidak sesuai perkiraan Dinhub, lantaran puncak arus balik mulai terjadi pada Jumat (06/05) dan Sabtu (07/05). Sedangkan arus lalu lintas pada Minggu (08/05) terpantau lancer.
“Menurut petugas yang melakukan pemantauan lapangan, tidak terjadi kemacetan di jalur-jalur yang ada di wilayah ini,” ucapnya.
Pihaknya juga melaporkan, pada Sabtu (07/05), para pemudik terpantau melewati wilayah Purbalingga menuju Kabupaten Pemalang. Menurutnya, banyak kendaraan arus balik yang lewat Purbalingga pada Sabtu (07/05).
“Hal ini akibat adanya pengalihan arus balik, yang seharusnya melewati wilayah Kabupaten Banyumas menuju Ketanggungan,” ucapnya.
Baca Juga
Mudik Lewat Tol, Kamu Harus Lakukan ini Agar Tidak Kena Tilang
Pengalihan ini sangat diperlukan, agar tidak terjadi macet pada jalur menuju Jakarta.
“Pengalihan arus ini bisa menghindari kemacetan. Meski, kepadatan arus lalu lintas tetap saja terjadi karena peningkatan volume kendaraan,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Purbalingga, AKP Rizky Widyo Pratomo juga mengatakan, diwilayah Kabupaten Purbalingga ada tiga titik rawan kecelakaan. Diantaranya, Jalur Bayeman, Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Jalur Wisata Jalan Raya Serang, Kecamatan Karangreja, dan Jalan Raya Bajong, Kecamatan Bukateja.
“Jalur Bayeman dan Karangreja merupakan lokasi yang paling rawan terjadi kecelakaan karena kondisi jalan memiliki banyak tikungan dan turunan tajam. Bagi pengemudi yang tidak paham medan, maka dikhawatirkan rem akan mengalami panas hingga dapat mengalami blong saat sampai di jalur tersebut,” katanya. (Lingkar Media Network | Antaranews.com)