BLORA, Beritajateng.id – Hujan yang melanda wilayah Kecamatan Banjarejo membuat tebing talud dan sayap jembatan yang menghubungkan Desa Balongrejo dan desa Mojowetam ambrol. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan semakin parah apabila tidak segera ditangani oleh dinas yang menaungi.
Salah seorang anggota Tim Redaksi Cepat BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri, mengatakan jika dasar tebing talud sungai dan sayap jembatan ambrol karena tergerus Sungai Kedungkrikil.
“Kemarin kami sempat datang ke lokasi untuk melakukan pendataan dan pelaporan bersama perangkat desa,” ujarnya pada Jumat, 13 September 2024.
Menurutnya, longsornya jembatan tersebut dikarenakan dasar sungai tergerus arus saat hujan lebat dengan durasi yang lama sehingga mengakibatkan ambrolnya sayap jembatan dan talud penahan sungai.
“Pada sisi utara retak dan ambrol dengan panjang 10 meter, lebar 3 meter dan tinggi 2 meter. Sementara untuk sisi timur pondasi bawah longsor, sedangkan untuk sisi sebelah selatan retak,” beber Agung.
Ia mengkhawatirkan adanya potensi longsor susulan mengancam jembatan tersebut.
“Kalau longsor lagi akses kedua desa bisa putus,” jelasnya.
Salah seorang warga, Saifudin berharap dinas PUPR bisa segera turun tangan untuk menangani longsor jembatan tersebut.
“Kami atas nama warga minta kepada pak bupati dan dinas PUPR agar segera turun tangan, jika tidak akses kedua desa disini bisa lumpuh,” ujarnya. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)