PATI, Beritajateng.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2024 berlangsung Mei hingga Agustus. Bencana kekeringan pun kerap menjadi persoalan dalam menghadapi musim kemarau.
Sejumlah desa di Kabupaten Pati tercatat berpotensi mengalami kekeringan, khususnya di wilayah Pati Selatan seperti Kecamatan Kayen dan Sukolilo.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Ali Badrudin meminta masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi agar dampak krisis air bersih bisa diminimalkan.
“Kita ‘kan kalau hujan kebanjiran, kalau kering kekeringan. Jadi masyarakat harus bersiap, terutama yang ada di Pati Selatan,” ujarnya.
Disamping itu, pimpinan DPRD Pati itu juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melalui Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Pati untuk bisa memberikan solusi penanganan jangka panjang masalah krisis air bersih.
Ali berpendapat, Pemkab Pati bisa membuat sumur resapan di tiap desa yang mengalami krisis air bersih. Hal ini menurutnya cukup efektif karena juga sudah berhasil diterapkan di Ibu Kota Jakarta.
“Saya berharap Bapperida bisa memasukkan program pembuatan sumur resapan melalui pemerintah daerah. Termasuk juga pengelolaan air bersih,” tuturnya.
Menurutnya pembuatan sumur resapan bisa menjadi solusi jangka panjang ketimbang hanya bantuan air bersih yang bersifat sementara. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)