PATI, Beritajateng.id – Terbentuknya “Sahabat Damkar” diharapkan menjadi solusi untuk menangani maraknya kebakaran di Kabupaten Pati. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Pati Wahyu Widiatmoko pada Minggu, 22 September 2024.
Pembentukan “Sahabat Damkar” menjadi strategi petugas pemadam kebakaran dalam menanggulangi tingginya kasus kebakaran di Kabupaten Pati. Wadah tersebut menyatukan BPBD, PMI, serta para relawan ( Kembang Joyo dan Rescue IOF ), dan perusahaan yang memiliki mobil pemadam kebakaran atau mobil suplai, seperti PG Trangkil, PG Pakis, PT. Garuda Food, PT. Dua Kelinci, PT. Rajawali Perkasa Furniture, agar berada dibawah koordinasi Pemadam Kebakaran (Damkar) Pati.
“Jadi salah satu strategi dari Damkar Kabupaten Pati dalam menangani kebakaran, terutama saat terdapat beberapa titik lokasi pada satu waktu, itu kami memang mempunyai satu wadah yang dinamakan “Sahabat Damkar”. Diantaranya itu dari temen-temen BPBD, PMI, Relawan Kembang Joyo untuk mobil suplai, rescue IOF kemudian dari perusahaan seperti PG Pakis, PG Trangkil, Garuda Food, Dua Kelinci, kemudian RPF. Intinya untuk semua perusahaan yang mempunyai alat dukung untuk membantu damkar, itu dibawah koordinasi pemadam kebakaran,” ujar Wahyu.
Ia menerangkan bahwa keberadaan “Sahabat Damkar” sangat membantu petugas dalam menangani kebakaran. Hal tersebut karena keterbatasan anggota dan sarana prasarana Damkar Pati.
“Alhamdulillah selama ini dari rekan-rekan, supportnya sangat tinggi sekali. Mungkin sering kali masyarakat tau di lapangan pihak Damkar bisa sampai 8 unit mobil 11 unit mobil. Ya itulah sahabat-sahabat kami yang mendukung kami di lapangan. Bisa dibayangkan kalau kita tidak mempunyai dukungan, keterbatasan anggota dan prasarana kami, mungkin kami perlu bolak-balik untuk mengambil air. Tapi dengan adanya rekan-rekan itu sangat terbantu,” terangnya.
Wahyu menyatakan bahwa saat ini Damkar Pati masih berada dibawah Satpol PP dan memiliki keterbatasan anggota. Hal tersebut menjadi salah satu kendala besar bagi Damkar Pati.
“Jadi anggota pemadam saat ini terbatas kami terbagi menjadi tiga pos. Untuk pos Juwana dan pos Kayen itu kami ada masing-masing tiga anggota, sedangkan untuk pos Pati satu regunya 5 anggota. Sehingga bisa dibayangkan maksimal kami bisa memberangkatkan 4 unit mobil. Mungkin sebagai backup adalah kalau memang dibutuhkan kami akan mengambil dari anggota yang off sehingga mereka tetap standby dan saat dibutuhkan mereka on call,” imbuhnya.
Selain itu, kendala lain yang dihadapi Damkar Pati adalah keterbatasan sarana prasarana. Damkar Pati hanya memiliki 9 unit mobil pemadam kebakaran, namun 3 diantaranya tidak dapat difungsikan sebab faktor usia.
“Kalau mobil pemadam kebakaran sendiri itu kami ada 9 unit cuma memang ada beberapa yang sudah tidak digunakan. Jadi yang tidak bisa digunakan itu 3. Yang pertama kelahiran 1981, memang karena umur, jadi belum menjadi prioritas. Kemudian yang kedua double cabin, itu juga belum menjadi prioritas. Jadi nanti kami ada satu untuk Fuso itu, memang masih layak untuk kami gunakan akan diperbaiki, karena mesin masih bagus, hanya ada kendala di pengereman. Jadi yang belum mendapat prioritas itu dua,” tutur Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa pada awal Desember kemungkinan unit mobil damkar ada ditambah. Ia berharap tambahan unit tersebut akan mendukung sarana prasarana Pemadam Kebakaran Kabupaten Pati.
“Nanti akan ada unit baru kemungkinan di akhir tahun ini sudah masuk ke Damkar, 3 unit. Dananya 4,5 M. Itu sudah tahap pengadaan, tinggal pengerjaan, dan pengiriman barang. Insyaaallah awal Desember sudah ada,” punkasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)