GROBOGAN, Beritajateng.id – Kepala Sub Bagian Tata Usaha BPN Grobogan Elvyn Bina Eka Kusuma menyampaikan ada kemungkinan 2025 menjadi tahun terakhir pelaksanaan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Grobogan.
Pada tahun ini, Elvyn mengungkap bahwa pihaknya hanya menyasar tiga desa. Diantaranya yakni Desa Werdoyo dan Ketangirejo di Kecamatan Godong serta Desa Mojoagung, Kecamatan Karangrayung.
“Lokasi tersebut kami pilih karena dari data terdapat tanah yang masih banyak belum bersertifikat,” tutur Elvyn.
Elvyn mengungkap, semula pihaknya menargetkan sertifikasi pada 19.600 bidang tanah pada 2025 ini. Namun, karena terkena dampak efisiensi anggaran, sertifikasi tersebut terpangkas hingga menjadi sekitar 5.000 bidang tanah.
Meski demikian, ia mengaku bahwa pihaknya akan tetap berkomitmen agar masyarakat Grobogan bisa mendapatkan layanan pertanahan.
“Kami tetap berkomitmen bagaimana masyarakat di Grobogan bisa mendapatkan layanan pertanahan,” ujarnya.
Elvyn mengimbau kepada masyarakat di tiga desa tersebut yang belum mensertifikatkan tanahnya untuk segera mendaftar program PTSL.
“Agar segera memperoleh sertifikat tanah tanpa biaya atau 0 rupiah,” ujarnya.
Ia berharap, masyarakat Grobogan yang memiliki tanah namun belum bersertifikat bisa memanfaatkan program PTSL di tahun ini dengan baik. Sebab, ada kemungkinan 2025 merupakan tahun terakhir pelaksanaan PTSL.
“Ada kemungkinan merupakan tahun terakhir pelaksanaan PTSL,” ujar Elvyn.
Untuk memperlancar program ini, Elvyn mengungkap pihaknya telah melaksanakan pengangkatan dan pengambilan sumpah Panitia Ajudikasi PTSL. Tim Ajudikasi itu terdiri dari konsultasi desa setempat serta petugas BPN.
Ia juga meminta masyarakat untuk mengumpulkan berkas lengkap ke kantor desa masing-masing. Mulai dari bukti kepemilikan, hingga patok yang dipasang sebagai batas tanahnya dengan panjang 50 cm.
“Silahkan masyarakat mengumpulkan berkas yang sudah dilengkapi di kantor desa masing-masing,” pungkasnya. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Beritajateng.id)