KUDUS, Beritajateng.id – Sejumlah warga terdampak banjir di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus, menyerbu layanan pengobatan gratis yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus pada Rabu, 12 Februari 2025.
Sebelumnya diketahui bahwa daerah tersebut merupakan salah satu lokasi terdampak banjir. Setelah sepekan terendam banjir, para warga mulai mengeluhkan berbagai masalah kesehatan seperti gatal-gatal, batuk, hingga pilek. Banjir tersebut kini masih menggenangi wilayah itu.
Pengobatan massal ini digelar di rumah kepala desa setempat yang menjadi lokasi sementara untuk melayani warga terdampak.
Sejak pagi, warga, terutama lansia, hilir mudik memeriksakan kondisi kesehatan mereka. Sebagian besar mengaku mengalami gatal di beberapa bagian tubuh, batuk, pilek, serta pegal-pegal akibat terlalu lama berada di lingkungan yang lembab dan tergenang air kotor.
Kartinah, salah satu warga yang ikut berobat, mengaku sangat senang dengan adanya layanan kesehatan ini.
“Ini sudah seminggu lebih banjir. Saya merasa gatal-gatal akibat banjir. Semoga cepat surut. Adanya pengobatan ini ya senang,” ujarnya pada Rabu, 12 Februari 2025.
Hal yang sama diungkap oleh warga lainnya, Pargun. Ia mengaku rumahnya telah tergenang air selama 10 hari.
“Saya merasa batuk, pilek, dan gatal-gatal. Ya, tadi dikasih salep buat gatal-gatal,” katanya.
Sementara itu, Bidan Desa Payaman, Nur Umroh, yang ikut serta dalam pelayanan kesehatan ini mengungkap bahwa mayoritas pasien adalah lansia dengan keluhan yang hampir serupa.
“Yang dikeluhkan warga ada gatal-gatal, batuk, dan pilek. Kebanyakan yang datang ke sini memang lansia,” jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPBD Kudus, banjir yang sebelumnya merendam 19 desa di wilayah Kudus kini mulai surut. Namun, genangan air masih bertahan di 10 desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Jati, Mejobo, dan Undaan. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)