PATI, Beritajateng.id – Sejumlah masyarakat Kecamatan Trangkil, datangi gedung DPRD Pati untuk melakukan audiensi terkait pendirian pabrik sepatu di tiga desa. Pendirian pabrik di lahan produktif dengan luas puluhan hektar tersebut, tuai penolakan dari warga lantaran pendiriannya dilakukan pada lahan produktif.
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin mengatakan, kedatangan Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan dan Aliansi Petani dari Kecamatan Trangkil ingin melakukan audiensi terkait pendirian pabrik sepati di tiga desa yang ada diwilayah setempat. Pada kesempatan ini, DPRD menyambut para peserta audiensi bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pati.
“Kedatangan Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan dari Kecamatan Trangkil dan Aliansi Petani Kecamatan Trangkil ini, ingin memastikan pembangunan pabrik sepatu di Kecamatan Trangkil. Menurut mereka ada informasi tentang pendirian pabrik sepatu di 3 desa yang berada di Kecamatan Trangkil,” ucap Ketua DPRD Pati, usai audiensi yang berlangsung pada Kamis (17/02).
Baca Juga
Terkait Tol di Kabupaten Pati, DPRD : Pedagang jalur Pantura juga harus dipikirkan
Berdasarkan informasi yang beredar, lahan pendirian pabrik akan berlokasi di Desa Mojoagung, Desa Pasucen dan Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil.
“Tapi saat ini informasi tersebut belum jelas dan belum ada kepastian. Sebab, menurut keterangan peserta audiensi. Investor yang akan mendirikan pabrik belum datang ke lokasi pembangunan. Peserta audiensi mendapatkan informasi dari orang yang mau membeli lahan saja,” urainya.
Pihak DPMPTSP yang mengelola semua bentuk perizinan dan penanaman modal, belum bisa memberikan jawaban karena belum ada pengurusan izin usaha dari pemilik modal yang akan mendirikan pabrik sepatu.
“Sebagai wakil rakyat, aduan yang disampaikan pada kesempatan ini. Akan kami tindak lanjuti serta akan kami koordinasikan dengan eksekutif,” imbuhnya.
Perwakilan dari peserta audiensi, Ahmad Sulhan mengaku, kedatangannya beserta rombongan bertujuan untuk mendapatkan kejelasan terkait rencana pendirian pabrik sepatu di Kecamatan Trangkil.
“DPMPTSP juga mengaku bahwa kabar adanya pendirian pabrik sepatu memang ada, tetapi belum ada pengurusan izin yang masuk. Sedangkan DPRD Pati belum tahu sama sekali terkait hal itu,” terangnya.
Baca Juga
Peraturan Terbaru JHT Memberatkan, DPRD Pati : Iuran dipotong dari gaji bulanan bukan dari uang pemerintah
Ahmad Sulhan bersama warga yang datang mengaku keberatan dengan pendirian pabrik sepatu di wilayahnya.
“Sebab, lahan yang dibutuhkan memiliki luas kurang lebih 63 hektar yang merupakan lahan produktif dan masih digunakan untuk kegiatan bercocok tanam warga setempat,” tutupnya. (Lingkar Media Network | FAL/Beritajateng.id).