KUDUS, Beritajateng.id – Dalam rangka memperingati hari lahir ke-99 Nahdlatul Ulama (NU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Kudus gelar acara yang bertema menyongsong satu abad NU : merawat jagad, membangun peradaban. Pada kegiatan yang berlangsung di gedung serbaguna Graha Idola, Kamis (17/02). Bupati Kudus Hartopo menyebut, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Memiliki kontribusi besar bagi kehidupan beragama, bangsa dan Negara.
“Alhamdulillah saat ini NU telah berusia 99 tahun. Untuk itu saya mengucapkan selamat atas lahirnya NU ke 99 ini, Organisasi islam terbesar di Indonesia yang telah memberikan banyak kontribusinya,” ucapnya.
Pada kegiatan yang turut dihadiri Ketua DPRD Kudus Masan, Kepala OPD terkait dan para alim ulama NU ini. Hartopo menyebut, selalu teriring doa dan harapan agar NU terus menjadi garda terdepan dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan dengan penuh keteduhan demi masa depan bangsa dan negara.
“Selalu teriring doa dan harapan agar NU selalu menjadi bagian terdepan untuk membangun bangsa. Saya atas nama pemerintah Kabupaten Kudus, mengucapkan terimakasih atas peran NU dan dukungan para ulama yang selama ini telah membantu dan bersinergi dengan Pemkab Kudus,” urainya.
Hartopo juga menambahkan, kita semua berharap agar pada usia yang hampir satu abad. NU konsisten untuk memperjuangkan cita-cita pendahulunya.
“Semoga kedepanya NU selalu konsisten dalam memperjuangkan cita-cita para alim ulama. Saya juga akan berkomitmen pada romo kiai khususnya Gus Ulil Albab dan pengurus NU lainya. Untuk selalu bersinergi membangun Kudus. Apa yang bisa saya lakukan untuk NU, akan saya berikan,” tegasnya.
Baca Juga
Gus Yasin : Terus terang tanpa peran kiai, sulit ajak masyarakat ikuti vaksinasi
Pada kesempatan yang sama, dalam sambutan Ketua PC NU Kudus, Asyrofi Masyitoh menceritakan sedikit tentang sejarah berdirinya NU. Harapannya para warga NU selalu mengenang perjuangan ulama terdahulu.
“NU didirikan pertama kali dan dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Sebelumnya para kiai pesantren telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air di tahun 1916 serta Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar di 1918,” kenangnya.
Hingga saat ini Nahdlatul Ulama dikenal sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. “Organisasi ini secara berjenjang memiliki kepengurusan hingga tingkat kampung atau dusun,” imbuhnya.
Sementara itu, Rois Syuriyah PC NU Kudus K.H. Ulil Albab Arwani berikan apresiasi kepada Bupati dan DPRD Kudus karena bersatu untuk mendukung kegiatan NU sehingga bisa membangun NU Center.
“Saya tahu, para pemimpin Kudus ini mendukung NU menggunakan hati yang tulus dan ikhlas, semoga kebaikan dibalas oleh Allah. Para pemimpin ini, memberikan sumbangsih guna mendukung kegiatan NU dengan memberikan bantuan hibah sehingga kami dapat mendirikan NU Center,” ucapnya berterimakasih.
Pihaknya juga menilai, Politik adalah ranah yang harus digunakan untuk berjuang meraih kepemimpinan yang baik sesuai ahlussunnah wal jamaah.
“Jangan jadikan politik sebagai ajang kepentingan diri maupun kelompok. Namun jadikanlah politik sebagai jalan untuk mendukung hal yang bersifat kepentingan umum sesuai ajaran agama yang berlandaskan ahlussunnah wal jamaah,” pungkasnya.
Diakhir acara, Bupati Kudus Hartopo menyerahkan wakaf tanah (ketiga) senilai 50 juta untuk pembangunan NU Center Kudus. Selain itu, Bupati Kudus dan Ketua DPRD Kudus juga diberikan kartu tanda anggota NU (KARTANU) oleh Ketua PC NU Kudus. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)