JEPARA, Beritajateng.id – Jamaah haji asal Kabupaten Jepara tidak dibebani iuran tambahan diluar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Hal ini lantaran biaya yang biasanya ditanggung secara swadaya itu kini sepenuhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jepara tahun 2025.
Biaya ini meliputi seluruh kebutuhan operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah, termasuk akomodasi pendukung yang biasanya ditanggung secara swadaya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Akhsan Muhyiddin dalam kegiatan Bimbingan Massal Manasik Haji Reguler Tahun 1446 Hijriah yang digelar di Gedung Wanita Jepara, Selasa, 15 April 2025.
“Kebijakan ini merupakan bentuk perhatian dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Jepara dalam meringankan beban jemaah serta memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji,” katanya.
Akhsan mengatakan, hingga saat ini tercatat sebanyak 1.190 jamaah haji dari total kuota 1.300 telah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Ia pun menargetkan sisa kuota sebanyak 110 jamaah terpenuhi dalam bulan April ini.
“Masih tersisa kuota sebanyak 110 orang, target kami segera terpenuhi dalam bulan April ini,” ujarnya.
Setelah kegiatan manasik haji tingkat kabupaten, kata Akhasan, akan dilanjutkan dengan manasik haji tingkat kecamatan yang akan berlangsung selama enam hari, mulai 17 hingga 22 April 2025.
“Untuk keberangkatan jamaah haji asal Jepara dijadwalkan pada bulan Mei mendatang, tepatnya antara tanggal 11 hingga 13 Mei 2025,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar yang hadir mewakili Bupati Jepara Witiarso Utomo dalam kegiatan tersebut menekankan pentingnya kegiatan manasik sebagai bekal utama para jamaah sebelum menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Ia berharap para jemaah dapat memahami secara mendalam seluruh rangkaian ibadah, termasuk kebijakan-kebijakan teknis yang diberlakukan selama berada di Arab Saudi.
“Saya berpesan kepada seluruh jamaah agar selalu menjaga kekompakan, etika, dan kondisi kesehatan dengan baik. Cuaca di Tanah Suci sangat berbeda dengan di Indonesia dan aktivitas ibadah sangat menuntut stamina yang prima,” ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara itu dihadiri pula oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jepara serta sejumlah pejabat terkait. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)