REMBANG, Beritajateng.id – Isu nepotisme dalam rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Rembang mencuat setelah nama-nama pelamar yang lolos seleksi administrasi keluar. Diantara peserta yang lolos yakni merupakan anak dan adik dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) setempat, Sutrisno.
Informasi mengejutkan ini disampaikan oleh seorang sumber yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan enggan disebutkan namanya. Menurutnya, terdapat pelamar yang belum genap dua tahun mengabdi, namun berhasil lolos seleksi. Ia menegaskan bahwa pelamar tersebut adalah keponakan Sutrisno.
“Ada indikasi kebenaran dari apa yang disampaikan anggota DPRD Rembang mengenai carut-marut PPPK ini. Saya melihat ada Tenaga Harian Lepas (THL) di Dindikpora yang belum dua tahun, tapi sudah lolos administrasi tahap dua,” ungkapnya, Senin, 3 Maret 2025.
Ia mengungkap bahwa mekanisme Ruang Talenta Guru (RTG) seharusnya diperuntukkan bagi Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang telah memenuhi syarat. Namun, pelamar yang dimaksud tidak memenuhi kriteria tersebut.
“Dia bukan bekerja sebagai guru, melainkan THL. Tiba-tiba pengabdiannya sudah dua tahun. Ini tidak relevan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti adanya informasi mengenai anak Kepala Dinas yang terdaftar sebagai PTT di salah satu sekolah, namun diduga jarang hadir.
“Menurut informasi, pelamar yang PTT di sekolah itu tidak pernah masuk, tapi terdata terus menerus bekerja disana selama dua tahun,” tambahnya.
Menanggapi sorotan tersebut, Sutrisno memberikan klarifikasi. Ia membantah bahwa pelamar yang dimaksud merupakan keponakannya, melainkan adiknya.
Ia menjelaskan bahwa adiknya telah melampaui dua tahun pengabdian berkat mekanisme RTG, meskipun baru 1,5 tahun sebagai THL.
“Sebelumnya, dia sudah melakukan kerja supporting di Dindikpora dan memiliki bukti kuat tentang itu,” ujar Sutrisno.
Sutrisno juga menjelaskan bahwa banyak orang di Dindikpora yang sebenarnya hanya bertugas sebagai supporting, bukan THL, dan tidak digaji oleh negara.
“Kenapa sorotan hanya kepada dia? Karena dia adik kepala dinas,” tandasnya.
Mengenai informasi anaknya yang jarang hadir, Sutrisno tidak memberikan tanggapan mendetail. Namun ia yakin bahwa kepala sekolah pasti akan mengajukan komplain jika hal tersebut benar terjadi.
“Semua pelamar yang lolos sudah melalui verifikasi dan validasi yang ketat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Vicky Rio – Beritajateng.id)