PATI, Beritajateng.id – Pertandingan Persipa Pati melawan Persiku Kudus dalam liga 2 di Stadion Joyokusumo Pati, Rabu, 2 Oktober 2024 berakhir pada kerusakan sejumlah fasilitas umum dan rumah warga. Hal tersebut terjadi lantaran terdapat oknum pendukung Persiku Kudus berjuluk Suporter Macan Muria (SMM) yang berkumpul di perbatasan Kabupaten Pati – Kudus Jalan Raya Pati – Kudus.
Aksi ratusan massa tersebut terjadi sebab suporter Persiku Kudus tidak diperkenankan melihat secara langsung pertandingan yang berakhir pada skor 0 – 0 tersebut.
Meski demikian, aksi perusakan berupa vandalisme di badan jalan dan rumah warga oleh para suporter tersebut tidak dapat dibenarkan, bahkan mereka membuat arus lalu lintas menjadi macet.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Joni Kurnianto menuturkan perlu adanya edukasi terhadap suporter. Edukasi tersebut bertujuan agar tidak ada lagi peristiwa serupa yang dapat merugikan nama baik klub maupun wilayah.
“Nah, itu pekerjaan rumahnya Persiku Kudus harus bisa mendidik seperti suporter Pati. Memberikan support kepada pemainnya tidak merusak tidak mengecat-ngecat. Itu vandalisme namanya, harusnya Polres Kudus menindak itu ya, harusnya,” ujar Joni.
Joni yang merupakan CEO Persipa Pati bahkan mendapat laporan dari warga setempat terkait perusakan tersebut. Pihaknya turut menyayangkan peristiwa ini. Ia menegaskan bahwa sesama suporter sudah semestinya mendukung tim kebanggaan tanpa harus merusak fasilitas.
“Warga pada komplain ke saya lho, rumah-rumah warga di coret. Vandalisme itu, ndak boleh seperti itu,” tambah Joni.
Usai laga dan blokade jalan raya yang dilakukan SMM, Patifosi (julukan suporter Persipa Pati) tak ambil jalan membalas suporter lawan. Joni mengangkat topi untuk Patifosi yang kini lebih bijak dalam bersikap.
“Saya kira pendukung Persipa tidak terpancing, Alhamdulillah. Aku salut dan angkat topi dengan teman-teman Persipa Pati. Temen-temen suporter kini sudah lebih bagus, lebih bijak. Emang satu dua ada yang lebih. Sebagian besar sudah bisa mengerti itu tentang sepak bola, harusnya menjadi suporter yang positif,” imbuh Joni.
Pihaknya berharap, dengan hasil pertandingan 0-0 menjadi evaluasi terkait upaya membobol gawang lawan. Ia berpendapat bahwa pelatih dan pemain sudah bagus dalam berlaga, namun kemenangan memang belum berpihak ke Persipa Pati.
“Ya otomatis Alhamdulillah kita kan dilatih oleh pelatih yang bagus, pemain kita juga bagus. Insyaallah yang penting juga selalu positif. Mereka masih bagus, cuma kita belum beruntung kemarin. Ya sepakbola seperti itu, kita akan latihan lebih keras lagi,” tandas Joni. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)