KUDUS, Beritajateng.id – Kasus kanker serviks disebut masih cukup tinggi menyerang para perempuan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur RS Sarkies Aisyiyah Kudus, dr. Hendra Octavianto.
Karena tingginya kasus tersebut, ia mengimbau kepada para perempuan untuk melakukan deteksi dini pengecekan kanker serviks. Pasalnya, apabila diketahui lebih dini maka penanganan kanker serviks dapat lebih optimal.
“Sangat penting bagi perempuan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini,” ucapnya.
Ia mengatakan, pengecekan dapat dilakukan melalui pemeriksaan pap smear. Prosedurnya yakni dengan mengambil sampel sel untuk dilihat di laboratorium.
“Kanker ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak terkendali pada leher rahim. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang berbahaya dan sering terlambat terdeteksi,” ucap dr. Hendra.
Ia menjelaskan beberapa gejala awal kanker serviks yang perlu diwaspadai diantaranya yakni pendarahan abnormal pada vagina, pendarahan yang terjadi di luar periode menstruasi atau diantara periode menstruasi.
“Selain itu, perlu diwaspadai juga bila menemui kondisi memanjangnya masa pendarahan menstruasi atau pendarahan menstruasi yang terjadi lebih dari 7 hari, nyeri pada panggul serta keputihan yang tidak biasa,” paparnya.
Ia menambahkan, untuk mencegah terjadinya kanker serviks, para perempuan dapat melakukan vaksin HPV (Human Papillomavirus) dan vaksin Gardasil.
“Pencegahan kanker serviks juga bisa dilakukan melalui beberapa hal, seperti mengonsumsi makanan pencegah kanker serviks, berolahraga, rutin beraktivitas, serta menghindari paparan polisi dan asap rokok,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)