KUDUS, Beritajateng.id – Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kudus pada tahun 2024 mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin tahun 2024 sebanyak 7,23 persen atau turun sebesar 0,01 persen dari tahun sebelumnya yaitu 7,24 persen.
Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik(BPS) Kudus, Agung Kusuma Handoko, menyampaikan secara umum tingkat kemiskinan di Kabupaten Kudus periode 2020-2024 mengalami penurunan. Kecuali pada tahun 2020 dan 2021 sebagai efek terjadinya wabah Covid-19.
“Persentase penduduk miskin pada tahun 2024 tercatat sebesar 7,23 persen, menurun 0,01 persen poin terhadap tahun 2023 dan juga menurun 0,18 persen poin terhadap tahun 2022,” jelasnya di Aula BPS Kudus, Jumat, 2 Agustus 2024.
Agung menambahkan pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kudus berjumlah 65.690 orang.
“Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada tahun 2023, maka jumlah penduduk miskin Kabupaten Kudus mengalami kenaikan 0,53 ribu orang. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2022, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 0,37 ribu orang,” ungkapnya.
Selain itu, terdapat kenaikan pada garis kemiskinan. Selama periode tahun 2023 hingga 2024, garis kemiskinan naik sebesar 5,61 persen, dari Rp 520.830 per kapita per bulan pada tahun 2023 menjadi Rp 550.075 per kapita per bulan pada tahun 2024.
“Peningkatan Garis Kemiskinan ini sejalan dengan tren perubahan harga bahwa kebutuhan hidup manusia setiap tahun meningkat seiring perkembangan zaman,” ujar Agung.
Garis Kemiskinan Kabupaten Kudus tahun 2024 sebesar Rp 550.075 per kapita per bulan menunjukkan bahwa penduduk dengan pengeluaran di bawah angka tersebut termasuk dalam golongan miskin.
“Artinya, jika ada penduduk di Kabupaten Kudus yang mempunyai pengeluaran atau konsumsi makanan dan non-makanan di bawah Rp 550.075 per orang per bulan, maka penduduk tersebut termasuk dalam golongan miskin,” pungkasnya.
Penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten Kudus meskipun kecil menunjukkan upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya tersebut diharapkan dapat terus berlanjut sehingga semakin banyak masyarakat Kudus yang dapat keluar dari garis kemiskinan dan hidup lebih sejahtera. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)