KUDUS, Beritajateng.id – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menyatakan bahwa virus HMPV (Human metapneumovirus) tidak ditemukan di wilayah setempat. Meski demikian, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran virus tersebut.
“Sampai saat ini tidak ada. Namun kewaspadaan tetap kita sampaikan ke masyarakat, harapannya semoga seterusnya untuk Indonesia dan Kudus aman,” ucap Kepala DKK Kudus, dr Andini Aridewi.
Terkait upaya agar terhindar dari bahaya penyebaran virus tersebut, dr. Andiani mengatakan agar masyarakat tetap menjaga pola hidup sehat dan bersih.
“Termasuk di dalamnya input gizi seimbang, olahraga teratur, jaga kebersihan diri dan lingkungan,” imbuhnya.
Apabila merasa mengalami gejala virus HMPV, ia meminta agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Diantara gejala penyakit tersebut yakni infeksi saluran pernapasan yang mirip flu seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kondisi berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronchitis dan pneumonia.
Ia menjelaskan bahwa virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Namun, virus HMPV akan berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.
“Bilamana ada gejala sakit langsung periksa ke fasilitas kesehatan,” ucapnya.
Diketahui, virus HMPV ini merebak di Cina dan tengah menjadi perhatian internasional. Virus yang menyerang saluran pernapasan ini diketahui telah memasuki Indonesia dan menjangkit anak-anak. Meski begitu, masyarakat diminta tidak perlu khawatir karena virus ini bukan hal baru dalam dunia medis. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Beritajateng.id)