REMBANG, Beritajateng.id – SMPN 2 Satu Atap Sluke mengundang Kapolsek Sluke Aiptu Iswahyudi dan orang tua/wali murid SMPN 2 Satu Atap Sluke pada Sabtu, 08 Februari 2025. Pertemuan yang berlangsung di Ruang kelas VIII ini bertujuan untuk membahas dan mencari solusi terkait masalah degradasi mental yang semakin mengkhawatirkan di kalangan remaja, khususnya siswa SMP.
Dalam pertemuan tersebut, Aiptu Iswahyudi menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya kasus kenakalan remaja, pembulian, serta kecemasan di kalangan remaja. Ia menekankan bahwa masalah ini tidak bisa dianggap enteng dan memerlukan perhatian serta kerjasama dari berbagai pihak, terutama orang tua dan pihak sekolah.
“Kami melihat ada indikasi penurunan kesehatan mental pada remaja, seperti meningkatnya kasus-kasus tersebut dan ini sangat memprihatinkan dan perlu segera ditangani,” ujar Kapolsek Aiptu Iswahyudi.
Aiptu Iswahyudi menyoroti beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab degradasi mental remaja. Diantaranya tekanan akademik, kurangnya komunikasi dengan orang tua, pengaruh negatif media sosial, dan pergaulan yang tidak sehat.
Ia mengajak orang tua untuk lebih peduli dan proaktif dalam mendampingi anak-anak mereka, serta membangun komunikasi yang baik agar anak merasa nyaman untuk berbagi masalah.
“Orang tua harus menjadi teman bagi anak-anak mereka. Dengarkan keluh kesah mereka, berikan dukungan, dan jangan biarkan mereka merasa sendirian,” tegas Aiptu Iswahyudi.
Selain itu, ia mengajak pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif, serta memberikan edukasi tentang kesehatan mental kepada siswa. Ia juga menekankan pentingnya peran guru dalam mengidentifikasi masalah pada siswa dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh puluhan orang tua/wali murid SMPN 2 Satu Atap Sluke. Mereka menyambut baik materi yang disampaikan oleh Kapolsek. Selain itu, para orang tua tersebut menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah kesehatan mental anak-anaknya. Beberapa orang tua juga berbagi pengalaman yang mereka hadapi dalam mendampingi anak-anak mereka.
Diharapkan dengan adanya kerjasama antara pihak kepolisian, orang tua, pihak sekolah, dan masyarakat, masalah degradasi mental remaja dapat diatasi dan generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat mental dan berkualitas. (Lingkar Network | Beritajateng.id)