REMBANG, Beritajateng.id – Masih ada beberapa desa di Kecamatan Sulang yang warganya masuk pada kategori kemiskinan ekstrim. Menurut kabar, di wilayah tersebut masih ada warga yang memiliki pendapatan perkapita dibawah Rp 420.000,- atau sekitar Rp 12.000/harinya.
Wakil Bupati (Wabup) Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ menyampaikan, meski bukan termasuk wilayah dengan kemiskinan ekstrim.
“Jika dilakukan verifikasi di lapangan tetap masih dijumpai beberapa desa dengan warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrim di Kecamatan Sulang,” ungkapnya seusai acara musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di pendopo kantor Kecamatan Sulang, Rabu (23/02).
Yang dimaksud warga miskin ekstrim dalam hal ini lanjutnya, warga yang pendapatan perkapitanya di bawah Rp 420.000 atau sekitar Rp 12.000/harinya.
“Kalau di Sulang ini sebenarnya tidak masuk pilot project 5 Kecamatan di Kabupaten Rembang. Secara factual tetap masih ada beberapa desa yang warganya masuk kategori kemiskinan ekstrim,” bebernya.
Baca Juga
Wakil Bupati Rembang Desak DPKP Jawab Potensi Permasalahan
Sulang Miliki Potensi Tebu dan Tembakau
Kecamatan Sulang lanjut Wabup yang akrab disapa Gus Hanies ini, tetap harus mengupayakan untuk mengembangkan potensi pertanian yang dimiliki.
“Utamanya potensi tanaman tebu dan tembakau,” imbuhnya.
Secara spesifik kata dia, di Kecamatan Sulang miliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan di tahun 2023 dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Seperti potensi pertanian tembakau yang jumlah luasan lahannya cukup besar,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Camat Sulang, Ika Himawan menyebut, potensi paling besar di Kecamatan Sulang tentu terdapat pada sektor pertanian utamanya tebu dan tembakau. Di tahun 2023 nanti, dirinya berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sektor pertanian itu.
“Nanti kita akan mendampingi untuk peningkatan kualitas bahan baku dan berkoordinasi dengan PT. Sadana. Agar kualitas tembakau petani juga baik dan jumlahnya juga tinggi,” pungkasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)